GridHEALTH.id - Kebahagaiaan tengah dirasakan pasangan Muzdalifah dan Fadel Islami yang sudah menikah sejak Rabu (27/3/2019) lalu.
Walau terpaut usia 15 tahun lebih muda dari Muzdalifah, Fadel Islami rupanya menerima sang pujaan hatinya beserta kelima anak-anaknya.
Seperti pasangan suami-istri pada umumnya, Muzdalifah dan Fadel pun rupanya ingin memiliki anak.
Bahkan secara terang-terangan, keduanya bersikukuh untuk melakukan program hamil di usia Muzdalifah yang sudah menginjak 41 tahun.
Seperti beberapa hari lalu, Musdalifah dan Fadel terlihat mendatangi sebuah klinik kandungan untuk berkonsultasi dan menjalani serangkaian program bayi tabung tersebut.
"Aku sama suami mau kontrol karena Insya Allah mau ada program hamil," ujar Muzdalifah dalam sebuah tayangan infotainment, pada Jumat (25/10) lalu.
Tak menampik umurnya sudah bertambah tua, Muzdalifah pun seraya berdoa agar tetap bisa memiliki momongan dengan fadel Islami.
"Namanya saya kan sudah umur insya Allah kalau Allah izinkan lebih cepat," terangnya.
Fadel Islami, menurut Muzdalifah, menginginkan program bayi tabung karena menjanjikan proses yang instan dan tak terlalu berisiko.
Dia tampaknya sudah tak sabar ingin segera mendapat momongan dari Muzdalifah.
"Memang pengin langsung bayi tabung saja sih. Karena prosesnya lebih instan. Terus ada yang maintan juga dari dokter, tingkat risikonya juga lebih baik," ucap Fadel Islami.
Program bayi tabung memang dikenal sebagai salah satu progam hamil yang instan, namun ada risiko dibalik program yang merogoh kocek Rp 50-100 juta.
Terlebih masalah usia Muzdalifah yang lebih dari 40 tahun, peluang untuk hamil akan terus turun sampai tinggal 4%.
Dilansir dari laman WebMD, seiring bertambahnya usia wanita, risiko kehamilan meningkat, termasuk keguguran, kelainan kromosom seperti Down syndrome, dan komplikasi lain seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan pendarahan.
Sebuah penelitian di Obstetrics and Gynaecology edisi Februari 2000 menunjukkan, wanita berusia di atas 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kematian janin mereka secara mendadak dibandingkan dengan pasangan yang lebih muda.
Bahkan menurut dr Arie A Polim, Sp.OG(K), faktor usia memang sangat krusial dalam program kesuburan.
"Untuk program bayi tabung, peluang keberhasilan dinilai dari usia ibu. Kalau datang di usia kurang dari 35 tahun, peluangnya besar, sampai 45% keberhasilannya," ujar dokter dari klinik Morula IVF Jakarta ini dikutip dari Kompas.com.
Kualitas sel telur yang turun itu memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.
Dr. Ivan juga menambahkan jika pasutri mengikuti program bayi tabung di usia masih muda maka obat hormon yang diperlukan tidak terlalu banyak.
"Kalau sudah di atas 38 tahun, sel telurnya sedikit, tentu cost untuk merangsang sel telur jadi banyak. Yang mahal adalah obat hormonalnya," ujarnya.
Meski demikian, niat Muzdalifah untuk memiliki anak tak surut sampai di situ, Ia rela menjaga pola makannya dan mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan oleh dokter.
"Persiapannya ya pola makannya harus dijaga. Nggak boleh terlalu capek juga," ungkap Muzdalifah.
"Ini ada susu tadi dikasih sama dokter. Ada suplemen juga buat merangsang," timpal Fadel.
"Iya buat merangsang supaya pertumbuhan indung telur lebih bagus. Setiap hari harus minum vitamin ini," sambung Muzdalifah.
Semoga saja impian Muzdalifah dan Fadel Islami untuk memiliki anak bisa segera terpenuhi ya. (*)