GridHEALTH.id - Bagi mereka yang telah melakukan operasi, sebaiknya harus bisa menahan diri untuk tidak merokok.
Sebab kebiasaan buruk tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi dari luka operasi itu sendiri.
Diketahui infeksi luka operasi (ILO) merupakan kondisi dimana bekas luka sayatan operasi mengalami infeksi.
Ada tiga jenis infeksi luka operasi diantaranya ILO sayatan dangkal, yakni infeksi yang terjadi hanya pada sayatan kulit.
ILO sayatan dalam, yakni infeksi yang terjadi pada bagian otot, dan ILO organ maupun rongga, yakni infeksi di daerah rongga atau organ yang di operasi.
Terkait rokok berisiko memperlambat penyembuhan luka operasi bahkan mengakibatkan komplikasi, temuan ini diungkapkan oleh sebuah penelitian dari University of Rochester, AS.
Study yang dilansir dari urmc.rochester.edu ini, menunjukan sebanyak 30 % perokok mengalami kesulitan dalam pemulihan luka operasi, terutama bagi mereka yang melakukan operasi kanker usus besar dan penyakit inflamasi usus.
Baca Juga: Idap Tumor Otak di Usia 1 Tahun, Begini Kondisi Anak Kedua Marcella Zalianty, Ikuti Kelas Bela Diri
Temuan tersebut diperoleh setelah para peneliti melakukan studi pada 47.000 pasien operasi, dimana sampel tersebut terbagi menjadi tiga kelompok yakni 20 % perokok aktif, 19 % mantan perokok, dan sisanya tidak pernah merokok sama sekali.
Hasilnya peneliti menemukan bahwa perokok aktif 30 % memiliki risiko komplikasi sampai kematian pasca operasi dilakukan.
Baca Juga: 5 Kondisi Sepele yang Menjadi Gejala Awal Kanker Usus Besar
Hal ini dikarenakan zat rokok seperti nikotin bisa membuat pembuluh darah mengerut, dan karbon monoksidanya juga akan mengurangi jumlah oksigen yang disalurkan dalam tubuh.
Sehingga akibat aliran darah dan oksigen yang berperan dalam penyembuhan luka operasi terganggu yang memicu munculnya sepsis atau infeksi lainnya.
Oleh karena itu, hentikan kebiasaan buruk merokok, terlebih setelah menjalani serangkaian proses operasi karena itu sangat berpengaruh pada kesehatan diri sendiri.
Semakin lama tak merokok maka semakin rendah juga risiko untuk terkena efek samping jangka panjang dari merokok, seperti penyakit jantung dan kerusakan pemanen pada paru.
Bahkan kedua penyakit ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius pasca operasi, seperti terkena pneumonia atau serangan jantung.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth