GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari artis sekaligus presenter Tanah Air, Nirina Raudhatul Jannah Zubir atau akarab disapa Nirina Zubir.
Kemarin, Selasa (12/11/2019), ibunda Nirina Zubir, Cut Indria Marzuki mengembuskan napas terakhirnya.
Baca Juga: Dikira Tidur Ternyata Meninggal, Ini Deretan Artis yang Meninggal Saat Syuting, Apa Penyebabnya?
Sebelumnya, Nirina yang merupakan anak seorang diplomat senior Zubir Amin ini menyatakan bahwa sang ibunda sangat menginginkan pergi jalan-jalan, bahkan Ernest pun menyebutkan jika sang mertua tengah dibuatkan visa untuk pergi berlibur.
Menurut penuturan istri Ernest 'Cokelat' ini, sang ibunda rupanya meninggal dalam keadaan tenang tanpa ada riwayat penyakit.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlena Rayuan Gombal Pria Dewasa, Begini Rupanya Tanda Puber Kedua!
"Iya terima kasih. Saya bersyukurnya mama perginya di rumah saya, dengan kondisi tidak sakit. Setidaknya perginya tadi malam tuh tidur," kata Nirina saat ditemui Kompas.com bersama suaminya Ernest Fardiyan di rumah duka di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (12/11/2019).
Nirina bercerita, pada Senin malam adiknya sempat berbicara sedikit dengan sang ibu.
Namun, ketika Nirina bangun tidur hendak bersiap untuk bekerja, adik bungsunya mengatakan ibu mereka sudah terbujur kaku.
Baca Juga: Nyeri Kerap Datang Tak Boleh Diremehkan, Bisa Saja Akibat Penyakit Ini
"Terus pagi saya bangun mau persiapan ada kerjaan tiba-tiba adik saya bilang, 'Nina, bantuin Dede bangunin mama, yuk'. Kayaknya mama enggak bisa dibangunin, ya, dari semalam posisinya masih sama aja," tutur Nirina.
Nirina terkejut menemukan ibunya sudah tak bernyawa.
Meninggal saat tidur memang terkadang kerap terjadi pad beberapa orang.
Menurut beberapa sumber yang dihimpun GridHEALTH.id, penyebab meninggal saat tidur memang jarang sekali diketahui secara rinci, namun beberapa diantaranya yaitu:
1. Sleep apnea
Sleep apnea terjadi ketika seseorang berhenti bernapas selama beberapa kali dalam tidurnya. Biasanya orang yang menderita sleep apnea akan berhenti bernapas selama sekitar sepuluh detik. Hal ini bisa berulang hingga lima kali dalam satu jam selama seseorang tertidur.
Jika gangguan ini terus bertambah parah, tubuh bisa gagal menarik napas lagi setelah tertahan dan mengakibatkan terhentinya sistem pernapasan. Hal ini bisa berujung pada kematian.
Beberapa faktor risiko gangguan tidur apnea adalah obesitas, gagal jantung, dan berbagai penyakit jantung.
Gangguan ini bisa dideteksi, salah satunya adalah dengan mengamati gejalanya seperti rasa lelah di pagi hari dan mengantuk sepanjang hari meskipun sudah tidur cukup lama.
Selain itu, biasanya pasangan atau saudara yang tidur di kamar yang sama akan mendengar suara dengkuran si penderita saat tidur.
2. Sudden cardiac arrest
Dikenal dengan istilah henti jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak.
Hal ini dipicu oleh kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Saat hal ini terjadi, jantung pun berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak langsung ditangani, henti jantung akan menyebabkan kematian.
Henti jantung dipicu oleh beberapa hal, antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta faktor genetik.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai. Misalnya jika beberapa kali jatuh pingsan, ada sejarah kematian karena penyakit jantung dalam keluarga, dan dada yang terasa nyeri.
3. Serangan jantung
Berbeda dari henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh.
Serangan jantung saat tidur terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah.
Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Biasanya serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Tanda-tanda yang bisa diamati adalah rasa nyeri dan tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan debaran jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat).
4. Penggumpalan darah
Biasanya penggumpalan darah tidak membahayakan kesehatan karena gumpalan ini akan terurai dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan.
Akan tetapi, kalau darah yang menggumpal sudah menjadi terlalu besar, gumpalan tersebut akan menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa berujung pada seseorang meninggal saat tidur.
Kasus penggumpalan darah yang cukup parah biasanya terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental.
Gejala yang tampak biasanya berupa pembengkakan, kulit yang pucat, rasa sakit, dan napas yang memburu.
5. Keracunan karbon monoksida
Penyebab kematian mendadak dalam tidur yang disebabkan oleh faktor eksternal adalah keracunan karbon monoksida.
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna atau berbau yang diproduksi oleh bahan-bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air, atau mobil yang menyala.
Jika gas ini berkumpul dan terjebak dalam ruangan yang tertutup, orang yang menghirup udara yang telah terkontaminasi karbon monoksida bisa terbunuh.
Meski sempat kebingungan, Nirina kemudian mendapat banyak bantuan dari tetangga dan keluarganya.
"Akhirnya saya ke dalam kamar, saya cek memang sudah dingin, dan kaku.
"Sempat kaget sih karena enggak tahu mesti apa, mesti gimana.
"Kagetnya pasti kaget, cuma ini mesti ngapain ya? Langkah pertama apa ya? Pemakaman kah? Pemandian kah? Jadi, sudah ke mana-mana," ucap Nirina.
"Alhamdulilah dibantuin sama tetangga, sama keluarga juga di sini akhirnya diurusin, yang mandiin, ngurusin," lanjut Nirina.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlena Rayuan Gombal Pria Dewasa, Begini Rupanya Tanda Puber Kedua!
Selamat jalan ibunda Nirina Zubir, semoga damai di alam sana. (*)