Find Us On Social Media :

Lahirkan Anak Kedua Dengan Jarak 3 Tahun, Selvi Ananda Disarankan Stop Hamil Dulu dan Lakukan KB Dengan Metode Ini

Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda dikaruniai seorang putri yang merupakan anak kedua.

GridHEALTH.id - Kabar bahagia datang dari keluarga Presiden Joko Widodo. Jumat (15/11/2019), sang menantu, Selvi Ananda telah melahirkan anak keduanya dengan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Selvi Ananda Jalani Proses Operasi Sesar Selama 1,5 Jam, Begini Rupa Anak Kedua Gibran Rakabuming, Adik Jan Ethes

Selvi diketahui melahirkan secara caesar di RS PKU Muhammadiyah Solo pada pukul 15.46 WIB. Berita kelahiran cucu presiden sendiri disampaikan langsung oleh Gibran melalui jumpa pers sore ini.

Melansir berita Tribun Solo, Selvi melahirkan seorang anak perempuan dengan berat 2,92 kg, dan panjang 46,5 cm.

"Semua berjalan dengan lancar jenis kelamin perempuan dengan berat badan 2.92 kg, panjang 46.5 cm," ucap Gibran didampingi Iriana di rumah sakit.

Lebih lanjut, Gibran juga mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan pihak dokter di rumah sakit.

"Saya sangat berterima kasih kepada tim dari RS PKU Muhammadiyah dan juga didampingi pak menteri, terima kasih semua," ujar dia.

Baca Juga: Kanker Kelenjar Getah Bening Ria Irawan Muncul Lagi, Dokter Jelaskan Mengapa Kanker Tak Bisa Sembuh 100%

Persalian sectio caesarea (SC) atau sesar yang dijalani Selvi Ananda adalah merupakan suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim.

Waktu penyembuhan yang diperlukan setelah operasi caesar bervariasi pada setiap orang, tergantung dari ada tidaknya infeksi, aliran darah ke daerah luka, nutrisi, dan penyakit yang diderita (seperti kencing manis, dll).

Baca Juga: Demi Wajah Mulus dan Bersinar, Artis Ini Rela Bersihkan Wajah dengan Terapi Air Jeruk Nipis Meski Meringis Tahan Perih 

Dalam keadaan normal, penyembuhan luka operasi dapat memakan waktu selama kurang lebih 6 minggu.

Selama proses penyembuhan tersebut memang sebaiknya tidak mengosumsi obat-obatan ataupun jamu-jamuan yang tidak diketahui bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dan juga membatasi aktivitas yang berat.

Penggunaan metode KB hormonal (pil, suntik, implan) dapat dipasang langsung dan biasanya akan menimbulkan efek samping terkait hormon seperti peningkatan berat badan atau keluhan kulit.

Sedangkan KB non-hormonal seperti Kontrasepsi IUD memudahkan  dalam pemakaian. Hanya satu kali pasang dan dapat digunakan hingga 3-5 tahun.

Diantara rentang tersebut dapat kontrol ke dokter apabila terdapat keluhan. Selain itu KB jenis IUD tidak menyebabkan kegemukan karena tidak ada efek hormonal.

Baca Juga: Nyeri Kerap Datang Tak Boleh Diremehkan, Bisa Saja Akibat Penyakit Ini

Pemasangan IUD pun tidak sakit dan tidak menimbulkan keluhan. Sebaiknya dilakukan pemasangan ketika haid pertama setelah melahirkan, sehingga ostium rahim terbuka dan alat mudah dipasang. (*)