GridHEALTH.id - Kondisi kesehatan artis Ria Irawan kembali menurun, Ia kembali dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Senin (18/11/2019).
Kondisi tersebut disampaikan langsung oleh sang suami, Mayky Wongkar yang selalu setia mendampingi Ria Irawan.
"Mbak Ria masih di ruang IGD saat ini," kata suami Ria Irawan Mayky Wongkar, dikutip dari Kompas.com.
Sang suami pun menuturkan bahwa Ria Irawan tengah berjuang untuk mendapat perawatan rawat inap di rumah sakit tersebut.
"Sedang ditangani dokter untuk mendapatkan perawatan rawat inap," ujar Mayky.
Baca Juga: Tahun Depan Iuran Naik, Namun Ekonom Top Ini Meramalkan BPJS Kesehatan Akan Tetap Defisit, Kok Bisa?
Ria Irawan sebelumnya memang sempat dirawat di RSCM, pada Septermber 2019 lalu, karena kondisi fisiknya yang memburuk.
Bahkan saat itu dikabarkan bahwa sel kanker di tubuh Ria Irawan kembali bermetastasis atau bergerak menyebar ke orang tubuh lainnya.
Perjuangan Ria Irawan melawan kanker memang bukan yang pertama kalinya.
Pada tahun 2009, anak dari artis senior Ade Irawan ini divonis mengidap kanker kelenjar getah bening, hingga harus mengorbankan rambutnya untuk menjalani kemoterapi.
Ria Irawan merupakan seorang penyintas kanker kelenjar getah bening stadium 3 yang sempat dinyatakan sembuh.
Namun di tahun 2014, Ria Irawan kembali mengalami kanker endometrium atau kanker dinding rahim.
Kini, kanker kelenjar getah beningnya kembali menyerang tubuh cantik Ria Irawan.
Bahkan akibat penyakit mematikan ini, Ria sempat kesulitan berkomunikasi.
Kondisi kesehatan Ria Irawan ini rupanya menjadi sorotan publik, lantaran sel kanker di tubuhnya selalu berkembang bahkan tidak bisa dikatakan sembuh 100%.
Namun rupanya, menurut dokter Spesialis Hematologi Onkologi Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, mengatakan secara umum kanker tidak bisa disembuhkan secara total.
Prosesur kemoterapi yang dijalani hanyalah mengurangi pertumbuhan sel kanker yang ada, dan tidak bisa seutuhnya hilang.
"Secara umum kanker tidak bisa sembuh, ketika dia jalani kemoterapi pun, bukan berarti tidak ada satu titik yang tidak ada lagi, bukan pasti hilang. Pasti ada satu titik ngumpet dimana, udah di CT nggak ada ngapain diobatin," ujar dr. Ikhwan, seperti sempat diwartakan GridHEALTH.id sebelumnya.
Selebihnya, kanker terbentuk karena adanya perubahan kromosom atau gen di dalam sel yang tidak dikehui penyebab pastinya.
Hanya, beberapa pendapat mengatakan salah satunya dipicu dari paparan radiasi bahan kimia yang membuat kromosom berubah. Nah, kalau sudah berubah tidak bisa diperbaiki kembali.
"Sehingga semua kanker secara umum tidak bisa sembuh total, akan ada masanya sehingga setiap kanker itu pengobatan hanya remisi atau mengurangi. Hilang apda saat itu bukan dikatakan sembuh tapi disebut remisi," jelas dr. Ikhwan.
Dokter yang berpraktik di RSCM itu menyebut, jika sudah dianggap hilang, maka perlu dilakukan monitoring untuk melihat kembali atau tidaknya sel kanker.
Monitoring bisanya dilakukan 6 bulan pertama dengan CT Scan, selanjutnya satu tahun, berikutnya 2 tahun dan seterusnya hingga maksimal 5 tahun.
"Biasanya sampai 5 tahun setelah itu ada beberapa yang tidak perlu dilihat lagi. Barangngnya (kankernya) kecil, ada 5 tahun nggak muncul, kadang 9 tahun, 10 tahun ada juga yang muncul lagi," ungkapnya.
Sementara, Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) menjelaskan bahwa pengobatan kanker tidak menjamin kesembuhan 100%, terutama bagi pasien yang baru didiagnosis kanker pada stadium akhir.
Tidak jarang pasien yang telah menjalani pengobatan mendapati kankernya kambuh kembali setelah beberapa tahun berlalu.
Terlepas dari teori tersebut, kita doakan saja agar Ria Irawan segera mendapat penanganan terbaik agar cepat sembuh seperti semula. (*)