GridHEALTH.id - Siapa yang tak kenal sosok Barbie Kumalasari?
Sempat dinobatkan sebagai 'Ratu Halu' karena tingkahnya yang selalu dinilai membohongi publik, rupanya tak menyurutkan langkah Barbie Kumalasari untuk terus eksis di dunia hiburan.
Namun siapa sangka, dibalik ingar bingar yang dibuatnya, pemilik nama asli Kumalasari Mukhlisah itu ternyata menyimpan sebuah kisah dramatis nan menyedihkan.
Jauh sebelum berseteru dengan sang ibunda terkait masalah uang hingga menuding sang ibu alami bipolar, Barbie Kumalasari mengungkapkan dirinya pernah mengalami keguguran.
Istri Galih Ginanjar tersebut keguguran pada kehamilan pertama saat kandungannya berusia sekitar 7 bulan.
Hal tersebut diungkapkan Barbie Kumalasari di tayangan YouTube 'Orami Indonesia' pada Rabu (20/11/2019).
Baca Juga: Tak Hanya Sehatkan Tubuh, Begini Rupanya Segudang Manfaat Olahraga Rutin bagi Remaja
"Waktu hamil itu aku pernah keguguran. Itu usia 7 bulan sebelum yang Keisha. Ada namanya Cantika Marisa itu cantik banget, karena saat tujuh bulan kurang dua minggu aku pernah mengalami keguguran," cerita Barbie Kumalasari.
Kumalasari mengatakan saat itu dirinya kelelahan karena jadwal sinetron yang padat.
Terlebih dirinya melakukan segala pekerjaannya di industri hiburan seorang diri.
Bahkan pada saat itu Ia mengalku tengah menjalani syuting 3 sinetron striping tanpa ditemani sang suami.
"Setiap hari aku syuting sampai ketubanku pecah kecapekan. Akhirnya aku harus bed rest di rumah sakit.
Di usia kandingan 7 bulan itulah, Barbie Kumalasari akhirnya melahirkan dengan kondisi air ketuban kering.
Kasus air ketuban yang terlalu sedikit atau ketuban kering (oligohidramnion) pada ibu hamil bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti ibu hamil seringkali mengonsumsi obat-obatan tertentu, usia kehamilan sudah melewati batas normal, berkurangnya air ketuban di dalam kandungan bisa dikarenakan kebocoran atau dinding ketuban yang pecah, timbulnya masalah pada plasenta, atau karena terjadi masalah terhadap perkembangan saluran kemih atau organ ginjal janin dalam kandungan.
Melansir dari laman American Pregnancy, umumnya air ketuban akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan.
Volume cairan ketuban kurang dari 500 ml pada usia kehamilan 32-36 minggu bahkan hingga bayi dilahirkan jumlahnya akan semakin berkurang.
Barbie Kumalasari mengatakan saat itu dirinya sangat kesakitan melahirkan sang anak hingga memakan waktu 2 jam untuk mengejan.
"Itu rasanya gila banget, normal dan sungsang. Itu ngeden sampe dua jam, uratku sampai hampir putus kayaknya.
"Itu hidup dan mati banget. Dan itu ngerasain yang namanya hidup dan mati," kata Barbie Kumalasari.
Sayang seribu sayang, kebahagiaan yang dirasakan Kumalasaru harus terenggung karena sang anak yang berjenis kelamin perempuan itu hanya bertahan hidup selama 5 menit di dunia.
"Dari situ aku ngerasain gimana yang namanya perjuangan seorang ibu ya. Terus aku nangisnya sampai kayak apa," ungkapnya sambil terus berkaca-kaca.
Meski demikian, Barbie Kumalasari tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.
Ia akhirnya menjalani serangkaian program kehamilan hingga akhirnya memiliki seorang anak perempuan bernama Keisha Aira Natania.
Baca Juga: Jagung Dinobatkan Jadi Makanan Paling Oke Untuk Penderita Diabetes Oleh WHO!
Kini Barbie Kumalsari tengah berfokus membesarkan anak semata wayang dari pernikahannya dengan Farid Dwi Nuryanto. (*)