Find Us On Social Media :

Tak Ingin Putrinya Mewarisi Penyakit Bipolar, Marshanda Minta Sienna Menumpahkan Seluruh Emosi Padanya, Benarkah Bipolar Merupakan Penyakit Genetik?

Marshanda tak ingin anaknya mewarisi bipolar

GridHEALTH.id – Seperti yang sudah diketahui, aktris Marshanda memang pernah mengalami gangguan bipolar.

Mengidap penyakit bipolar tentu bukanlah hal yang mudah untuk Marshanda.

Baca Juga: Kedapatan Simpan Suami Orang di Apartemennya, Marshanda Akui Belum Siap Nikah Lagi hingga Masih terus Berobat: 'Aku Harus lakukan Itu Demi Anakku'

Ia bahkan harus mengalami banyak hal, mulai dari terapi dan meminum obat untuk menyeimbangkan emosi serta psikologisnya.

Sebagai seorang ibu tentu saja Marshanda tak menginginkan apa yang dialaminya itu terjadi pada buah hatinya.

Melansir dari akun Youtube Ussy Andhika pada Senin (2/12/2019) Marshanda mengaku tak ingin sang putri Sienna Ameerah Kasyafani mengalami hal yang sama.

Baca Juga: Atlet Wanita Tidak Perawan Dilarang Ikut Sea Games 2019 Filipina, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar Berang, Keperawanan Sulit Dibuktikan

Untuk meminimalisir hal tersebut Marshanda memberikan banyak pengertian kepada sang putri agar tidak menderita penyakit seperti yang diidapnya.

Ia bahkan meminta Sienna untuk mengekspresikan apapun yang tengah dirasakan kepadanya.

"Sienna feeling is healing, kamu sama ibu dan ibu request kamu kalau nangis jangan ditahan," pinta Marshanda.

Baca Juga: Pulang Liburan dari London Malah Bawa Borok dan Bisul, Suami Syahnaz Kena Cibir Baim Wong Kampungan: 'Sakit yang Elegan Gitu Bro!'

Mantan istri Ben Kasyafani itu mengungkapkan kekhawatirannya jika sang putri memiliki tanda-tanda atau kecenderungan seperti apa yang dialaminya dulu, dilansir dari Grid.id.

"Kalau menurut penelitian, bipolar merupakan penyakit genetik, jadi aku pengen jangan sampailah kejadian ke Sienna," ungkapnya.

Mengetahui tanda-tanda yang sempat dirasakan Marshanda sebelum menderita bipolar, kini ia meminta Sienna untuk tidak memendam trauma atau kesedihan apapun.

Baca Juga: PSK yang Menggunakan Kapsul Perawan Tarifnya Bisa Sampai Rp20 Juta, Inilah Salah Satu Dampak Mitos Sesat Keperawanan

Lalu, benarkah penyakit bipolar merupakan penyakit genetik?

Banyak penelitian tentang pasien bipolar dan kerabat mereka menunjukkan bahwa gangguan bipolar kadang terjadi pada keluarga.

Melansir dari WebMD, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa orang dengan bipolar sering memiliki setidaknya satu kerabat dekat yang mengalami depresi atau gangguan bipolar.

Baca Juga: Pulang Liburan dari London Malah Bawa Borok dan Bisul, Suami Syahnaz Kena Cibir Baim Wong Kampungan: 'Sakit yang Elegan Gitu Bro!'

Anak-anak yang memiliki satu orang tua dengan gangguan bipolar memiliki peluang 10% -25% untuk mengembangkan gangguan itu sendiri, sedangkan anak-anak dengan dua orang tua dengan kelainan tersebut memiliki peluang 10% -50%.

Jika saudara kembar non-identik memiliki kelainan, kemungkinan saudara lain akan memilikinya sekitar 10% -25%.

Studi di Universitas Stanford yang menyelidiki hubungan genetik gangguan bipolar menemukan bahwa anak-anak dengan satu orang tua biologis dengan gangguan bipolar I atau bipolar II memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan bipolar.

Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Peneliti: Orang yang Sering Mimpi Buruk Lebih Mampu Menghadapi Stres

Dalam studi ini, para peneliti melaporkan bahwa 51% dari keturunan bipolar memiliki gangguan kejiwaan, paling umum depresi berat, distrofi (tingkat rendah, depresi kronis), gangguan bipolar, atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Penting untuk dicatat bahwa gangguan bipolar dapat menunjukkan dirinya dalam bentuk yang berbeda pada individu dalam keluarga yang sama.

Para ilmuwan percaya bahwa gangguan bipolar tidak mungkin hanya disebabkan oleh satu gen tunggal.

Baca Juga: Akui Nikah Tanpa Pacaran, Citra Kirana Sempat Kepergok Temani Rezky Aditya Selama Koma saat Bahu Kanannya Retak

Namun lebih mungkin beberapa gen yang masing-masing hanya berkontribusi sedikit terhadap kerentanan, yang disertai dengan faktor lingkungan lain seperti stres, kebiasaan gaya hidup, dan tidur.

Para ilmuwan sedang bekerja untuk mengidentifikasi gen-gen ini dengan harapan bahwa ini akan membantu dokter untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan bipolar dengan lebih baik. (*)

(Deva Norita Putri)

Baca Juga: Tengah Pesta Pora, Model Seksi Messya Iskandar Ngamuk Kala Dimintai Tes Urine, Takut Ketahuan Minum Alkohol dan Obat-obatan?