GridHEALTH.id - Keguguran adalah momok menakutkan bagi semua ibu yang sedang hamil.
Sebab keguguran penyebabnya banyak, dan acap kali tidak ditunjukan dengan gejala yang nyata.
Baca Juga: Berbagai Hal yang Dapat Membuat Kita Muntah, Dari Adanya Penyakit Sampai Hal yang Tak Terduga
Nah, nanas di Indonesia seringkali menjadi kambing hitam ibu hamil keguguran.
Masyarakat masih percaya jika ibu hamil makan nanas maka dia akan mengalami keguguran.
Sebelum mengungkap fakta nanas penyebab keguguran, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu tentang keguguran, juga tanda awalnya yang paling umum.
Biasanya keguguran rentan terjadi pada awal minggu ke-13 saat masa kehamilan.
Pendarahan melalui vagina merupakan tanda umum yang terjadi saat keguguran, sebagian perempuan malah salah mengidentifikasikannya sebagai datang bulan.
Ternyata pendarahan bukan hanya satu-satunya tanda. Wanita hamil bisa saja mengalami keguguran yang tidak diawali dengaan pendarahan.
Pada dasarnya, timbul pendarahan saat keguguran terjadi ketika rahim kosong.
Baca Juga: Membedakan Muntah dan Gumoh Pada Bayi Perlu Ekstra Hati-hati Dengan Alasan Ini
Sedangkan, keguguran yang tidak ditandai dengan pendarahan disebabkan oleh kematian janin tetapi tidak diikuti oleh rahim yang kosong.
Beberapa tanda keguguran yang tidak ditandai oleh pendarahan seperti sakit punggung, diare, muncul rasa mual, keluarnya cairan atau daging dari vagina, atau timbulnya rasa keram pada bagian perut bawah.
Baca Juga: Gula Bukanlah Penyebab Diabetes, Inilah Mitos-mitos Diabetes yang Masih Dipercaya Masyarakat
Segera hubungi dokter bila di saat hamil merasakan tanda-tanda di atas untuk mendapat penanganan segera.
Informasi lebih lengkap mengenai keguguran bisa KLIK DI SINI.
Mengenai nanas sendiri, melansir Sajiansedap.com, "Kandungan nutrisi dalam nanas justru baik sekali. Ada Vitamin C, zat besi, asam folat, magnesium, tembaga, dan lainnya yang baik untuk ibu hamil." papar ahli gizi Rachel Olsen.
Begitu pula dengan durian.
Durian memiliki kadar kolesterol nol dan justru mengandung asam lemak omega 3 alias lemak baik.
Namun, kata Rachel, porsi konsumsi nanas dan durian bagi ibu hamil memang perlu dijaga.
Sebab, nanas dan durian memiliki angka kalori dan indeks glikemik yang tinggi serta rendah serat.
Selain nanas dan durian, jenis buah lainnya yang juga tinggi kalori dan indeks glikemik adalah semangka, mangga, dan pisang.
"Yang penting asupan dan porsi dijaga. Satu mangkuk (sehari) atau tiga biji durian saja. Jangan lebih," tutur dia.
Para ibu hamil disarankan lebih memperbanyak konsumsi buah tinggi serat, seperti alpukat, pir, apel, berries, dan lainnya.
Sebab, kebutuhan serat pada ibu hamil cenderung lebih tinggi karena mudah mengalami sembelit.
"Karena ketika hamil kan (bayi) mendorong usus karena butuh ruang.
Mendorong usus sehingga susah mengeluarkan makanan yang ada di usus, makanya perlu serat lebih banyak," papar Rachel.
Namun, secara umum Rachel mengingatkan agar para ibu hamil tidak lupa memastikan buah-buahan yang akan dikonsumsi tercuci bersih dan merebus sayuran yang akan disantap.
"Buah lebih baik dicuci bersih dulu, sayuran juga jangan sampai terlalu mentah dan tidak benar-benar dicuci," ucap dia.
Benarkah Nanas Membantu Menginduksi Persalinan?
Buah nanas mengandung bromelain.
Tablet yang mengandung bromelain memang tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.
Kandungan ini dapat memecah protein dalam tubuh dan menyebabkan pendarahan abnormal.
Tapi, jumlah bromelain dalam satu porsi nanas tidak akan mempengaruhi kehamilan.
Bayangkan saja, untuk mendapatkan efek yang sama dengan tablet mengandung bromelain, ibu hamil harus makan antara 7-10 butir nanas segar sekaligus.
Nah, tidak mungkin kan ibu hamil makan nanas sebanyak itu bukan?
Jadi intinya, asupan normal tidak mungkin memengaruhi kehamilan.
Baca Juga: Daun Pepaya Rasanya Memang Pahit, Tapi Deretan Manfaatnya Ini Luar Biasa
Makan nanas mungkin tidak berbahaya, tapi makan dalam jumlah besar bisa menimbulkan efek yang tidak nyaman.
Hati-hati jika perut kita memang sensitif.
Asam dalam nanas bisa memberi rasa panas atau refluks.
Sebaiknya, santap buah lezat ini dalam kadar secukupnya demi menghindari efek samping ini.
Jadi, sah-sah saja bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi buah yang satu ini.
Bahkan, dapat membantu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, dengan catatan secukupnya. (*)