GridHEALTH.id – Pollyana Love, wanita berusia 23 tahun menderita penyakit langka.
Polly sudah mengalami infeksi kandung kemih sejak usia 4 tahun, namun saat itu ia masih dapat buang air kecil dengan benar.
Selama bertahun-tahun kemudian, Polly mendapati dirinya semakin susah buang air kecil.
Hingga pada usia 18 tahun, ia didiagnosis mengidap sindrom Fowler, masalah pada otot kandung kemih.
Baca Juga: Variasi Bercinta Lakukan di Air Buat Hubungan Makin Kuat, Mau Coba ?
Sindrom Fowler biasanya menyerang wanita yang berusia 20-an hingga 30-an.
Sejak itu, dia tidak bisa buang air kecil dengan benar selama lima tahun. Setiap buang air kecil, dia harus merasakan sensasi seperti terbakar.
Penumpukan sampah membuat perutnya kembung sehingga membuatnya tampak 'hamil sembilan bulan'.
Baca Juga: Berkumur dengan Air Garam Hangat Dipercaya Bisa Meredakan Sakit Tenggorokan, Ini Faktanya
Ini disebabkan ketika otot yang mengontrol aliran urine di kandung kemih tidak bisa rileks.
Setelah didiagnosis sindrom Fowler, Polly mengandalkan kateter untuk mengosongkan kandung kemihnya.
Baca Juga: Masih Tak Lazim di Telinga, Ashanty Pakai Ari-Ari Anaknya untuk Sembuhkan Penyakit, Memang Bisa?
Kateter adalah alat tabung kecil yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui luka di perut.
Sebagai upaya terakhir, kandung kemih Polly telah diangkat pada tahun 2018 dan dokter kemudian memberinya kantong stoma.
Kantong stoma adalah alat untuk menampung kotoran atau cairan yang keluar dari tubuh.
Kandung kemihnya telah diangkat karena menyebabkan kejang yang menyakitkan, yang membuatnya merasa seperti sedang dalam proses persalina sehingga perlu dirawat di rumah sakit beberapa kali.
Lalu, apa saja gejala penyakit sindrom Fowler yang diderita Pollyana Love ini?
Tingkat keparahan gejala bervariasi dari orang ke orang.
Beberapa wanita mengalami retensi total (penyimpanan cairan di kandung kemih) sementara beberapa lainnya mengalami kesulitan buang air kecil dengan sisa jumlah yang tersisa di kandung kemih.
Beberapa wanita mungkin juga mengalami sakit punggung dan suprapubik (nyeri pada perut bawah di bawah pusar).
Baca Juga: Bahaya Kebiasaan Mendengkur Saat Hamil, Ibu dan Janin Berisiko Terkena Hal Mengerikan Ini
Hingga saat ini, penyebabnya belum diketahui dan masih diteliti.
Untuk pasien yang memiliki volume residu urine yang kecil dan dapat buang air secara normal, tidak diperlukan intervensi medis.
Baca Juga: Terkenal Tinggi Lemak, Benarkah Cokelat Dapat Mencegah Risiko Terserang Stroke? Ini Kata Para Ahli
Namun, bagi mereka yang menyimpan urine dalam jumlah besar dan menderita infeksi dan kandung kemih besar, disarankan untuk melakukan kateterisasi berselang bersih.(*)