GridHEALTH.id – Akhir-akhir ini, sejumlah daerah di Indonesia digegerkan dengan penemuan anak ular kobra.
Maraknya penemuan anak ular kobra ini diikuti menyebarnya beragam informasi di media sosial, salah satunya mengenai penanganan gigitan bisa ular kobra.
Baca Juga: Ratusan Teror Ular Kobra Hantui Permukiman, Pemerintah Siapkan Obat Anti Bisa Ular Gratis!
Ada yang membagikan cara penyembuhan secara medis hingga tradisional. Salah satunya, dengan menggunakan bawang merah.
Pakar Toksonologi dan Bisa Ular Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.SP.EM, membantahnya dan menyebut informasi itu sebagai hoaks.
"Salah, itu sesat dan membahayakan. Nyawa taruhannya kalau first aid yang salah" kata Tri saat dihubungi pada Selasa (17/12/2019), dilansir dari Kompas.com.
Pertolongan pertama pada korban gigitan ular kobra adalah dengan menenangkan diri dan tidak banyak bergerak atau memasang bidai di area gigitan untuk mengantisipasi persebaran bisa di dalam tubuh.
Setelah itu, segera bawa ke pusat layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit.
Selain itu, jangan pernah menghisap/menyedot racun, mengeluarkan darah, memijat, mengikat, dan menggunakan obat-obatan herbal pada bekas gigitan ular.
Bawang merah, tegas dia, tidak bisa untuk menyembuhkan bisa kobra yang sangat beracun.
"Gigitan ular berbisa apalagi kobra itu bahaya banget, cardiotoxin, neurotoxin, cytotoxin, dan necrotoxin," ujar Tri.
Penanganan gigitan ular harus secara medis. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan penanganan pada korban yang mengalami gigitan kobra sehingga justru berakibat fatal.
Pengobatan medis yang biasa digunakan untuk menyembuhkan gigitan ular ialah antivenom (anti bisa ular).
Antivenom dibuat dengan mengimunisasi hewan donor, lalu memproses serum darah hewan tersebut yang akan mengandung antibodi yang mampu menetralkan efek racun.
Korban perlu untuk tinggal di rumah sakit hingga 24 jam agar tekanan darah dan kesehatannya dapat dipantau secara keseluruhan.
Baca Juga: Mayones Membuat Salad dan Sandwich Menjadi Enak, Tapi Ginjal Merana
Jika tekanan darah turun, korban mungkin perlu cairan intravena (metode pengobatan melalui infus di lengan).
Jika telah terjadi kehilangan banyak darah, mungkin akan dilakukan transfusi darah.
Suatu periode pemantauan juga diperlukan karena beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi yang parah setelah menerima antivenom.
Karena risiko ini, harus profesional medis terlatih saja yang boleh memberikan antivenom.
Waktu yang diperlukan untuk pemulihan total tergantung pada jenis gigitan ular.
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak dapat pulih dari gigitan ular dalam satu hingga dua minggu.
Kebanyakan orang dewasa akan membutuhkan lebih dari tiga minggu untuk pulih sepenuhnya.
Rasa sakit dan bengkak adalah efek jangka panjang yang umum di area tubuh tempat gigitan terjadi.
Jadi, bagi para masyarakat jangan sampai termakan hoaks lagi, ya!(*)