Find Us On Social Media :

Barbie Kumalasari Mengalami Gangguan Makan, Masih Suka Ngedot Hingga Usia 7 Tahun, pun Suka Makan Tembok; 'Tembok Dicongkel-congkel, Entar Dimakanin'

Kebiasaan Barbie Kumalasari yang sering 'makan tembok' dibongkar san ibu, Dela.

GridHEALTH.id - Nama Barbie Kumalasari tengah menjadi perhatian pecinta hiburan tanah air belakangan ini, berkat beragam sensasi yang dibuatnya.

Mulai dari kasus "ikan asin", operasi plastik yang digandrunginya, sampai perseteruannya dengan sang ibu, Dela.

Bahkan yang terbaru, Dela membongkar rahasia masa kecil Barbie Kumalasari yang salah satunya disebut memiliki "makan tembok".

Gangguan makan tersebut terungkap setelah keduanya menjadi bintang tamu di program 'RUMPI', Kamis (12/12/2019) lalu.

Baca Juga: Kesal dengan Kehaluan Sang Ibunda, Anak Barbie Kumalasari Hampir Menangis Kala Sebut Nama Nikita Mirzani, Awas Bikin Anak Kecil Depresi!

Bahkan selain makan tembok, Dela juga mengatakan bahwa Barbie Kumalasari masih sering ngedot hingga umur 7 tahun.

"Senangnya ngedot, Sampai 7 tahun," ungkap Dela menjawab pertanyaan dari Feni Rose.

Mendengar hal itu, Barbie Kumalasari pun langsung melontarkan candaan bahwa bibirnya dower gara-gara terlalu lama ngedot.

Bahkan istri Galih Ginanjar ini menyebut bibirnya seperti badut Joker.

"Makanya kayak Joker ya bibirnya langsung (dower)," canda Barbie Kumalasari membuat Feni Rose tertawa.

Baca Juga: Kontrasepsi Darurat, Solusi Tepat Untuk Pasangan yang Masih Super

Baca Juga: Risiko Minum Obat Pengencer Darah Sembarangan Bukan Main, Bisa Sampai Muntah Darah 

Tak lama, Dela pun mengungkap fakta lain putrinya dimana Barbie Kumala sari disebut suka makan tembok.

Ia mengatakan semasa kecil Barbie Kumalasari sering sekali mengambil remah-remah tembok lalu memakannya.

"Dia makan tembok," ujar Dela yang langsung membuat Feni Rose tertawa.

Baca Juga: Risiko Minum Obat Pengencer Darah Sembarangan Bukan Main, Bisa Sampai Muntah Darah

Barbie Kumalasari pun juga ikut tertawa mendengar kisah masa kecilnya dibongkar sang ibunda.

"Gimana-gimana? Makan tembok gimana maksudnya?" tanya Feni Rose langsung pindah tempat duduk, mendekat dengan Barbie Kumalasari dan Dela.

Dela menceritakan putrinya kerap mencongkel tembok lalu memakan remahannya.

Barbie Kumalasari mengaku bahwa remahan tembok enak untuk dimakan.

"Itu tembok dicongkel-congkel, entar dimakanin," ungkap Dela.

"Enak tahu, gregek-gregek gitu," sahut Barbie Kumalasari.

Saking sukanya memakan tembok, Barbie Kumalasari disebut sampai tidak dengar kala dipanggil ibunya sendiri.

Baca Juga: Kontrasepsi Darurat, Solusi Tepat Untuk Pasangan yang Masih Super

Bahkan saking sukanya tembok di rumah mereka sampai berlubang dan tembus karena dimakan oleh Barbie Kumalasari.

"Jadi kalau dipanggil diam saja, dia mojok, 'Sari, Sari' gitu, enggak tahunya dia sudah makanin (tembok)," cerita Dela.

"(Tembok) bolong-bolong sama dia."

"Tembok bolong gitu, tembus," tambah Barbie Kumalasari.

Baca Juga: Berita Kesehatan Jeruk Nipis: Bisa Atasi Flu yang Biasa Disebut Penyakit Sejuta Umat

Menilik dari sisi medis, kebiasaan Barbie Kumalasari yang makan tembok ini disebut ganngguan makan pica.

Dilansir dari medlineplus.gov, pica adalah gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan yang tidak wajar, yakni memakan suatu benda yang sebenarnya tidak untuk dimakan.

Baca Juga: Penyakit Mematikan yang Membuat Pelawak Ini Meninggal Ternyata Bisa Dipicu Oleh Handuk Basah

Penderitanya biasanya ditandai dengan keinginan yang sangat besar memakan benda asing seperti tembok yang digemari Barbie Kumalasari.

Selain tembok, benda asing tersebut bisa berupa tanah, lem, kotoran, rambut, kertas, pasta gigi, dan benda lain sebagainya.

Kebiasaan ini tentunya sangat tidak baik, bahkan sangat berisiko pada kesehatan penderitanya.

Baca Juga: Dokter Ini Masih Aktif Bekerja Meski Berusia 100 Tahun Lebih, Ternyata Rahasia Umur Panjangnya Enteng Banget

Berbagai risiko kesehatan yang bisa muncul diantaranya, cedera pada gigi dan mulut, penyumbatan usus, bezoar, infeksi saluran pencernaan, keracunan timbal, dan gizi buruk.

Jika anak mengalami pica seperti Barbie Kumalasari ini sebaiknya segera periksakan ke dokter terkait agar mendapatkan penanganan yang tepat dan terukur.(*)

 

 #gridhealthid #inspiringbetterhealth #berantasstunting