Find Us On Social Media :

6 Hari Lagi Gerhana Matahari Cincin Dapat Dilihat di Tanjung Pinang

Gerhana matahari cincin bisa dilihat di Tanjung Pinang.

GridHEALTH.id – Pada 26 Desember 2019, Lembaga Observasi Bosscha, Institut Teknologi Bandung, dan Pemerintah Kota Tanjung Pinang akan menggelar Festival Gerhana Matahari Cincin.

Festival ini akan dilaksanakan di Laman Boenda (Aula Gonggong), Tanjung Pinang, mulai pukul 10.00–14.00 WIB.

Baca Juga: Idap Penyakit Mematikan Ke-6 di Indonesia, Pemeran 'Gerhana' Ini Beda Jauh dari Hidup Glamor Terdahulu

Festival ini diadakan bertepatan dengan adanya fenomena gerhana matahari cincin yang akan bisa diamati dari beberapa wilayah di Indonesia.

"(Pemilihan) Gonggong karena lokasinya strategis untuk pengamatan. Bosscha juga akan ada teropong pengamatannya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjung Pinang Suryadi kala pada Senin (25/11/2019), dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Curhat Janda Muda Seorang Artis Cantik; Menjanda Tak Mudah, Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu, Pun Anaknya

Selain di Gedung Gonggong, rencananya pengamatan gerhana matahari cincin juga akan dilakukan di Pulau Penyengat yang terletak tak jauh dari Tanjung Pinang.

Namun, karena beberapa masalah terkait pengangkutan alat pengamatan, rencana tersebut belum bisa dipastikan.

"Awalnya kami ingin di Pulau Penyengat juga diadakan. Di Balai Desa ini pasti akan bagus," kata Konsultan Pariwisata Wiwien Tribuwani saat ditemui Kompas.com.

"Tapi kendala membawa teropong menggunakan kapal pompong agak berbahaya juga," lanjutnya.

Baca Juga: Permen Karet Tidak Merusak Gigi, Punya 6 Manfaat Kesehatan Salah Satunya Redakan Asam Lambung

Alasan lain mengapa Pulau Penyengat bisa jadi opsi tempat melihat gerhana matahari cincin karena pulau ini salah satu asal berkembangnya ilmu Falak atau ilmu astrologi dalam kebudayaan Melayu.

Nah, selain di Tanjung Pinang, gerhana matahari cincin ini juga bisa diamati di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Siak, Padang Sidempuan, Sibolga, dan sebagian wilayah Kalimantan Barat seperti Singkawang.

Baca Juga: 12 Tahun Menjanda, Penyanyi Dangdut Ini Akhirnya Bosan, Ingin Menikah Lagi dan Punya Anak Laki-laki

Namun, hati-hati ya! Melihat langsung ke matahari tanpa pelindung mata yang benar, bahkan untuk waktu yang singkat, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina mata.

Kerusakan dapat terjadi tanpa rasa sakit, dan dapat memakan waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah melihat gerhana.

Satu-satunya cara untuk melihat langsung ke gerhana matahari adalah dengan filter matahari khusus, seperti kacamata gerhana.

Baca Juga: Sakit Kepala dan Nyeri Perut Tak Kunjung Sembuh, Contoh Tanda Kelainan atau Masalah Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Kacamata debu, filter buatan sendiri, atau kacamata hitam (walaupun yang sangat gelap) tidak akan melindungi mata.

Selain itu, jangan pernah melihat matahari melalui kamera, smartphone, teleskop, atau perangkat optik lainnya tanpa filter.

Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: Usir Keriput di Wajah Dengan Minyak Kelapa dan 4 Bahan Alami Lainnya

Perlu diperhatikan, walaupun kacamata gerhana yang dimiliki sudah memenuhi standar keamanan, jangan digunakan jika lensa tergores, tertusuk, rusak, atau sudah lebih dari 3 tahun.

Demikian pula, jangan melihat matahari melalui kamera, teleskop, teropong, atau perangkat optik lainnya saat menggunakan kacamata gerhana, karena sinar matahari pekat dapat merusak filter dan masuk ke mata sehingga menyebabkan cedera serius.(*)

 #berantasstunting