GridHEALTH.id - Kista adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi kita.
Kista seakan momok bagi wanita. Sebab umumnya wanita yang mengalami penyakit kista ini.
Kista yang sering terjadi pada wanita sebenarnya banyak, tidak melulu kista ovarium.
Baca Juga: Ingin Menopause Tak Buru-buru Datang? Bisa, Minum Susu Kedelai Secara Rutin!
Ada beberapa jenis kista, dibedakan berdasarkan isi kista itu sendiri, yakni:
Kista serosum
Kista yang sering berubah menjadi penyakit ganas, semisal kanker.
Kista ini berisi cairan bening yang warnanya seperti air perasan kunyit.
Bila bersarang di indung telur maka kista ini mudah pecah.
Baca Juga : Kista Ovarium Pecah Bikin Artis Kate Beckinsale ke UGD! Ini Gejalanya
Proses pembesaran kista serosum sangat dipengaruhi oleh siklus haid.
Saat menstruasi terjadi penambahan jumlah cairan dalam indung telur.
Hormon estrogen meningkat saat kehamilan juga memicu pembesaran kista yang berbentuk seperti buah bertangkai ini.
Bila terjadi pada ibu hamil, kehamilan makin besar akan mendesak kista tersebut, dan berisiko tangkainya terpuntir.
Efeknya ibu akan mengalami sakit yang sangat. Jadi begitu ditemukan pada kehamilan di trimester awal, kista harus segera diangkat.
Baca Juga: Studi: Dental Floss Alias Benang Gigi Berpotensi Turunkan Kesuburan
Baca Juga : Alami Kista Hormonal, Caca Tengker Lakukan Bayi Tabung Demi Punya Anak
Kista musinosum
Kista ini berisi cairan berupa lendir kental yang lengket. Bentuknya menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip kanji.
Sama seperti serosum, kista musinosum akan membesar akibat adanya kehamilan.
Oleh sebab itu, saat kista musinosum terdeteksi harus segera diangkat.
Penanganan kista musinosum pun mesti dilakukan dengan saksama agar tidak pecah. Bila pecah, maka cairan lem kanji akan membuat lengket organ-organ di dalam rongga perut.
Baca Juga : Perubahan Fisik pada Wanita Hamil, Mulai Kulit Hingga Hal Tak Diduga
Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa membuat usus saling menempel, dan kista semakin sulit diambil.
Kista dermoid
Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tak hanya cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit.
Kista ini merupakan bawaan sejak lahir dan bisa dialami pria atau wanita.
Penanganan kista dermoid memerlukan kehati-hatian karena bila "meletus" selain cairannya membuat lengket, isi cairan di dalamnya, seperti rambut, gigi atau tulang, bisa masuk ke perut sehingga menimbulkan sakit luar biasa.
Baca Juga : Kaus Kaki Basah ? Segera Ganti Karena Berisiko Timbulkan Penyakit
Baca Juga: Akui Sesak Napas dan Kram, Paula Verhoeven Malah Datangi Dokter Anak, Kontraksi Palsu?
Kista endometriosis
Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum.
Penyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk ke dalam selaput perut melalui saluran indung telur.
Infeksi tersebut melemahkan daya-tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit.
Kista ini tumbuh di seluruh lapangan perut dan pelan-pelan menyebar ke hampir semua organ tubuh misalnya usus, paru, hati, mata, otak, kulit, otot rahim, tetapi tempat bersarang yang paling sering adalah indung telur.
Bentuk indung telur yang terkena endometriosis akan mengembang dan bertambah besar saat haid datang.
Penanganan kista bisa dilakukan dengan medis, misal diangkat dengan cara operasi.
Baca Juga: 15% Bayi Dilahirkan Prematur di Indonesia, Risiko ROP pun Tinggi yang Bisa Membuat Penderitanya Buta
Baca Juga: Jangan Sekali-kali Makan Makanan Ini, Membuat Asam Urat Kambuh!
Bisa juga hanya dengan terapi oral dengan obat-obatan tertentu sesuai hasil diagnosis dokter.
Tapi ada juga cara lain yang bisa kita tempuh. Namun sebaiknya hal ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Cara tersebut adalah dengan terapi alami menggunakan bahan alami yang bisa kita buat sendiri di rumah.
Berikut ini 5 cara tradisional yang dipercayai dapat memperlambat pertumbuhan kista:
Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis; Meski Sehat Risikonya Gigi Jadi Rusak
1. Benalu teh
Benalu yang tumbuh di pohon teh memiliki kandungan flavonoid, chalcones, flavanones, c-glycoflavonols dan flavan3-ols yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah terjadinya pengumpalan darah, anti alergi dan juga anti kanker.
Kandungan pada benalu teh tersebut juga diyakini dapat mengobati kista.
Caranya juga cukup mudah, Moms hanya perlu mencampurkan 60 gram benalu teh yang hidup dengan 30 gram rumput mutiara yang direbus dengan 800 cc air, lalu saring masing-masing 200 cc dan minum secara teratur.
Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis; Meski Sehat Risikonya Gigi Jadi Rusak2. Rumput mutiara
Rumput mutiara (hedyotis corymbosa) merupakan tanaman perdu liar, tapi memiliki manfaat untuk mengobati penyakit kista serta radang panggul.
Cara membuat ramuannya adalah rebus campuran 30 gram rumput mutiara dengan 5 gram daging buah mahkota dewa kering.
Kemudian minum dua kali dalam sehari secara rutin.
3. Mahkota dewa
Mahkota dewa memiliki kandungan zat aktif yang berupa alkoid, polifenol, saponin dan berperan sebagai anti bakteri serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain itu, mahkota dewa juga terkandung flavonoid yang bersifat sebagai anti radang untuk mengurangi rasa sakit pada pembengkakan.
Kandungan-kandungan yang terkandung dalam mahkota dewa dapat membantu memperlambat pertumbuhan kista.
Baca Juga: Tragis, Akibat Malpraktik Ratusan Anak Pakistan Terinfeksi HIV, Begini Gejalanya Pada Anak
Rebus 30 gram daun mahkota dewa, lalu campurkan dengan 50 gram temu mangga dan 5 gram buah mahkota dewa kering.
Kemudian saring, dan minum secara teratur 2 kali sehari.
Baca Juga: Aneka Pantangan Untuk Ibu Hamil yang Selama Ini Dianggap Benar Ternyata Mitos
4. Kunyit putih (curcuma mangga)
Memiliki khasiat antioksidan dan anti-iflamasi yang lebih kuat dibanding dengan hidrokortison, sehingga dapat membantu tubuh mencegah pertumbuhan penyakit kista.
Moms dapat merebus 10 gram kunyit kering yang dicampur dengan temu putih, tapak liman kering dan pegagalan kering masing-masing 10 gram yang ditambahkan dengan 30 gram cakar ayam segar.
Rebus dengan 1 liter air, sisakan setangahnya dan kemudian angkat setelah dingin lalu disaring.
Moms dapat mengonsumsinya sebanyak 3 kali sehari.5. Teripang
Ada 40 jenis teripang yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Namun, jenis teripang yang sering digunakan adalah spesies Stichopus hermanii.
Sebuah pengujian yang dilakukan di Facultad de Quimica oleh Jaime Rodriguez menunjukkan bahwa teripang dapat menumpas kista.(*)
#berantasstunting