Find Us On Social Media :

Waspada Post-Holiday Syndrome, Depresi Pasca Liburan yang Bisa Munculkan Gangguan Emosi

Sepulang liburan, muncul sindrom pasca-liburan yang bisa memunculkan gangguan emosi.

GridHEALTH.id - Sebagian orang setelah pulang liburan merasa lega, plong, dan yang terutama rileks karena sudah menghabiskan waktu jauh dari urusan pekerjaan. 

Baca Juga: Christian Sugiono Akui Langgeng sama Titi Kamal karena Suka Liburan Berdua, Ini Manfaat Libur Bersama Pasangan

Tapi jangan heran kalau ada sebagian lagi yang menganggap, liburan sebagai roller coaster yang berada di fase turun. Entah itu dikarenakan ekspektasi tinggi yang tak kesampaian, atau ketakutan kembali ke fase-fase kesepian saat bekerja.

Beberapa ahli mengatakan depresi pasca liburan atau post-holiday syndrome adalah sesuatu yang lumrah adanya. Perasaan sedih, bersalah, marah, apalagi jika liburan yang dilaluinya tidak membuatnya lebih bahagia.

Sindrom ini biasanya dimulai dengan gejala munculnya perasaan sedih, rasa bersalah, marah, dan tidak bahagia.

Sampai muncul gangguan emosi yang cukup parah misalnya insomnia, pemarah, nafsu makan menurun drastis, sulit konsentrasi, cemas, dan lain sebagainya.

Beberapa hari yang lalu, bisa jadi kita tengah menyantap hidangan terlezat dengan keluarga.

Baca Juga: Sering Mulas di Pagi Hari? Hindari 4 Jenis Makanan Ini di Saat Sarapan

Setelah itu berlalu, kita akan kembali ke fase bekerja, meringkuk di tengah tumpukan dokumen-dokumen yang membosankan.

Rasanya cukup normal saat kita sedikit kecewa dengan liburan yang sementara, tapi jangan sampai kita membiarkan perasaan itu menguasai. Oleh karena itu, ada baiknya kita merencanakan hal-hal berikut:

Baca Juga: Ditemukan, Implan Untuk Kesehatan Jantung yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke Hingga 70%

- Buatlah rencana

Merancang ulang jadwal liburan itu penting. Pilihlah waktu-waktu yang tepat, di sela-sela kesibukan  untuk menghubungi lagi teman-teman  yang terlewat saat liburan sebelumnya.

Makan malam sederhana akan membuat kita jauh lebih senang daripada sebelumnya.

- Ciptakan pilihan yang sehat

Menciptakan pola hidup sehat semoga bisa menghilangkan rasa stres  karena liburan yang kurang berkualitas.

Makan yang bergizi, berolahraga, diyakini mampu menjaga diri dari depresi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Studi: Lebih Dari 70% Pekerja Wanita di Indonesia Kurang Pengetahuannya Tentang ASI Eksklusif

- Tetap bersosialisasi

Tidak terasa, beberapa hari yang lalu kita masih bersendau-gurau dengan kerabat dan kawan-kawan kita, tapi saat ini kita sudah dihadapkan kembali dengan dokumen-dokumen yang harus segera digarap.

Pasti akan muncul rasa kesepian. Menjaga komunikasi dengan kerabat dan teman adalah kunci utama untuk menghindari sindrom pasca liburan.

- Carilah bantuan

Jika  sudah benar-benar terjangkit post-holiday blues, jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan. Bisa keluarga, bisa juga langsung ke ahli kesehatan.

Baca Juga: Perawatan Gigi Untuk Ibu Hamil Perlu Karena Gigi Berlubang Bisa Memicu Keguguran

Kadang terkesan klise, gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya setelah kita mendengar suara orang kita anggap paling dekat, meski hanya melalui gagang telepon. (*)

#berantasstunting