Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing Kremi, Penyakit Cacingan yang Sering Menyerang Anak-anak

Infeksi cacing kremi adalah salah satu penyakit cacingan yang paling sering menyerang anak-anak.

GridHEALTH.id – Penyakit cacingan adalah infeksi parasit cacing yang tinggal di dalam usus manusia.

Penyakit cacingan tidak pernah pandang usia, baik anak-anak maupun orang dewasa bisa terkena penyakit cacingan.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Kepiting dan Lobster yang Tidak Dimasak Matang Bisa Sebabkan Infeksi Cacing Pipih

Ada banyak jenis parasit cacing yang bisa menyebabkan penyakit cacingan pada manusia.

Salah satu jenis penyakit cacingan yang paling umum terjadi di seluruh dunia adalah infeksi cacing kremi.

Infeksi cacing kremi paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 10 tahun.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Inilah Gejala Infeksi Cacing Gelang pada Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

Cacing kremi tipis dan putih, berukuran sekitar 1/4 hingga 1/2 inci (sekitar 6 hingga 13 milimeter) panjangnya.

Ketika orang yang terinfeksi tidur, cacing kremi betina meletakkan ribuan telur di lipatan kulit yang mengelilingi anus.

Kebanyakan orang yang terinfeksi cacing kremi tidak memiliki gejala, tetapi beberapa orang mengalami gatal-gatal pada dubur dan tidur yang gelisah.

Gejala infeksi cacing kremi biasanya insomnia, lekas marah, gelisah, sakit perut, dan mual.

Menelan telur cacing kremi secara tidak sengaja bisa menyebabkan infeksi cacing kremi.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Cacing Guinea, Infeksi Cacing Ganas yang Bisa Sebabkan Kulit Melepuh

Telur-telur yang sangat kecil itu dapat dibawa ke mulut dengan makanan, minuman, atau jari-jari yang terkontaminasi.

Setelah tertelan, telur-telur itu menetas di usus dan matang menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing Pita Ternyata Bisa Menyebabkan Kista

Cacing kremi betina bergerak ke daerah anus untuk bertelur, itulah yang sering menyebabkan gatal-gatal pada dubur.

Ketika seseorang menggaruk daerah yang gatal, telur akan menempel di jari-jarinya dan menetap di bawah kuku.

Telur-telur tersebut kemudian dipindahkan ke permukaan lain, seperti mainan, seprai, atau kursi toilet.

Telur juga dapat ditransfer dari jari yang terkontaminasi ke makanan, cairan, pakaian atau orang lain. Telur cacing kremi dapat bertahan hidup selama dua hingga tiga minggu di permukaan.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Tidak Hanya Menyerang Usus, Cacing Tambang Juga Dapat Menginfeksi Kulit, Inilah Gejalanya

Biasanya, infeksi cacing kremi tidak menyebabkan masalah serius.

Tapi dapat menyebabkan infeksi pada organ intim wanita.

Parasit ini dapat melakukan perjalanan dari daerah anus ke vagina ke rahim, tuba falopi dan di sekitar organ panggul.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah Mengatasinya Lewat Pembedahan

Ini dapat menyebabkan masalah seperti radang vagina (vaginitis) dan radang lapisan dalam rahim (endometritis).

Meskipun jarang, infeksi cacing kremi bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih dan penurunan berat badan.

Karena cacing kremi bertelur di malam hari, mencuci area dubur di pagi hari dapat membantu mengurangi jumlah cacing kremi di tubuh.

Kemudian cuci seprai, pakaian tidur, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk membantu membunuh telur cacing kremi.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Masih Banyak yang Belum Tahu, Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Tubuh Terkena Infeksi Cacing Kremi atau Cacing Pita?

Hindarilah menggaruk area anus dan rajin-rajinlah memotong kuku sehingga tidak ada cukup ruang untuk mengumpulkan telur. Selain itu, hentikan kebiasaan menggigit kuku.

Dan yang paling utama, cuci tangan sampai bersih setelah buang air besar dan sebelum makan.(*)

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Bisa Menyerang Ibu Hamil, Bagaimana Takaran Obat Cacing yang Tepat Selama Kehamilan?

 #berantasstunting