GridHEALTH.id - Tak ada yang tahun persis kapan ajal akan menjemput, namun yang dipastikan setiap yang bernyawa pasti akan menghadap Sang Ilahi cepat atau lambat.
Seperti yang diyakini artis serba bisa sekaligus transgender satu ini.
Lahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi, membuat artis satu ini merasa ada yang berbeda dengan dirinya kala duduk di bangku SMP.
Artis yang mengawali karirnya sebagai penyanyi itu mengaku seperti terperangkap dalam tubuh wanita yang selalu mendambakan pria.
Hingga pada akhirnya, Ia remi mengganti nama dengan Dorce Gamalama sekaligus melakukan serangkaian operasi demi menjadi seorang wanita.
Namun siapa sangka dibalik masa kelam yang dimiliki Dorce Gamalama, Ia rupanya telah mempersiapkan kematiannya.
Baca Juga: Jadi Tradisi Tiap Natal, Peneliti: Sering Berbagi Kado Bisa Perpanjang Usia
Dorce Gamalama menyiapkan kain kafan untuk dirinya sendiri hingga telah memesan tanah makam (liang lahat) untuk menguburkan jasadnya kelak.
Selain itu, Dorce juga sudah menyiapkan kereta keranda untuk membawa jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir.
"Ya siapin aja biar kita enggak ngerepotin orang, orang yang kita repotin, siapin aja sesuatu dengan itikad baik, dengan keikhalasan bukan karena kita gimana-gimana," kata Dorce, seperti dalam kanal tayangan infotainment.
Seakan maut sudah dekat dengannya, wanita yang sempat mengalami kecelakaan dengan Nia Daniaty beberapa waktu lalu itu rupanya sudah mempersiapkan warisan sekitar 4.000 buah baju untuk disumbangkan.
"Sudah saya kasih kemana-mana, tapi heran kok enggak habis-habis, kita enggak bicara mati kapan, enggak ada yang tahu. Tapi saya enggak mau dihisab oleh Allah dengan yang saya punya tapi tidak saya manfaatkan, minimal saya berikan, begitu," tambahnya.
Persiapan Dorce ini tidak lain disebabkan oleh dua penyakitnya yang sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu, yaitu diabetes dan batu ginjal.
Dalam sebuah wawancara di salah satu tayangan televisi, Dorce Gamalama menceritakan tentang dua penyakit yang diidapnya tersebut.
Bahkan Bunda Dorce menyebutkan bahwa dirinya tidak boleh kelelahan yang dapat berdampak pada kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Berperan untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Melalui Kesehatan Reproduksi
"Saya emang nggak boleh capek ya, karena saya ada (penyakit gula juga),"
"Jadi saya harus hati-hati dari makanan dan sebagainya," tuturnya.
Meski mengaku kondisi penyakit diabetesnya sudah membaik, momen Dorce Gamalama menahan sakit sempat terlihat saat ia di acara santunan anak yatim piatu.
Dorce Gamalama mengaku sedang tidak enak badan.
"Capek deh, aduh aku lagi nggak enak badan. Sakit," ucapnya sambil merintih kesakitan.
Namun Dorce juga menyebut bahwa dirinya sempat mengalami batu ginjal pada beberapa waktu lalu.
"Kemarin pas diperiksa saya punya batu ginjal. Tadinya saya mau tembak aja, tapi kata dokter harus dioperasi,"
"Tapi alhamdulillah setelah saya minum obat tradisional, agak lumayan sih agak berkurang,"
"Tadinya saya sampe ke pinggang-pinggang ke punggung-punggung sakit banget. Tapi sekarang alhamdulillah," ucapnya.
Walau menyebut Dorce mengonsumsi obat tradisional, dirinya tak menyebut lebih rinci tentang obat tersebut.
Untuk diketahui, sekitar 30% pasien dengan diabetes tipe 1 dan sebanyak 10-40% lainnya, merupakan penderita diabetes tipe 2 yang akhirnya akan mengalami gagal ginjal atau masalah pada ginjal.
Melansir dari National Kidney Foundation, pada penderita diabetes, umumnya pembuluh darah kecil di tubuh terluka.
Ketika pembuluh darah di ginjal terluka, ginjal tidak bisa membersihkan darah dengan benar.
Tubuh akan menahan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan pembengkakan pergelangan kaki.
Akan terdapat protein dalam urine, dan limbah akan menumpuk dalam darah.
Baca Juga: Berperan untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Melalui Kesehatan Reproduksi
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan saraf di tubuh, bahkan dapat menyebabkan kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih.
Tekanan yang dihasilkan dari kandung kemih penuh dapat membuat cadangan dan melukai ginjal.
Selain itu, jika urine tetap berada dalam kandung kemih dalam waktu yang lama, maka dapat mengembangkan infeksi dari pertumbuhan cepat bakteri dalam urine yang memiliki kadar gula tinggi.
Tanda awal penyakit ginjal diabetik adalah peningkatan ekskresi albumin atau kadar protein dalam urine.
Baca Juga: Jadi Tradisi Tiap Natal, Peneliti: Sering Berbagi Kado Bisa Perpanjang Usia
Terlepas dari itu, kita doakan saja demi kesembuhan arts transgender satu ini. (*)