Find Us On Social Media :

Aneka Makanan Khas Bogor Tidak Hanya Asinan, Ada Sate Sumsum Hingga Bir Kocok dan Lainnya yang Kaya Gizi

Dalam rangka Hari Pangan Sedunia, Jelajah Gizi eksplorasi potensi pangan kota Bogor.

GridHEALTH.id – Sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober tahun ini ‘Aksi Kita Menentukan Masa Depan’, Danone Indonesia kembali menghadirkan kegiatan edukasi Jelajah Gizi untuk mengeksplorasi potensi pangan Kota Bogor.

Kegiatan ini dilakukan sembari mendorong partisipasi aktif seluruh pihak dalam proses penyediaan, pemrosesan dan konsumsi makanan yang sehat bagi keluarga (healthy diets).

Baca Juga: Hari Pangan Nasional 2019 : Problem Anak Gendut Mulai Menggeser Isu Stunting, Akibat Gizi Melimpah?

Menyikapi tantangan di bidang pangan dan gizi, diperlukan kerja sama multisektorial termasuk aksi dari setiap individu dalam menentukan pilihan dan pola makanan yang sehat bagi dirinya dan lingkungannya.

Melanjutkan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan sejak tahun 2012, Danone Indonesia mengadopsi tema FAO Healthy Diet – Action is Our Future dalam rangka Hari Pangan Sedunia pada kegiatan Jelajah Gizi 2019.

Baca Juga: Stop Minum Susu Jika Merasakan Ini, Produk Susu Bersifat Asam, Mengurangi Asupan Kalsium Sehingga Risiko Patah Tulang Tinggi

Jelajah Gizi 2019 melakukan eksplorasi ragam potensi, kandungan gizi pangan di Kota Bogor, hingga bagaimana setiap pihak (konsumen, produsen, penjual makanan) dapat melakukan aksi terhadap pilihan terkait pangan untuk mendorong status gizi masyarakat yang lebih baik.

Kota Bogor dipilih karena memiliki ragam kuliner khas dengan sumber bahan dari pangan lokal yang diolah secara inovatif menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari talas, pala, soto mie, hingga asinan, tidak hanya bagi warga Kota Bogor, tetapi juga 7.900 wisatawan yang mengunjungi Kota Bogor setiap tahunnya.

Baca Juga: Trik Mendapatkan Anak Cerdas dengan Strategi Usia Mulai Hamil

Selama Jelajah Gizi 2019, peserta diajak melihat bagaimana konsep healthy diet tersebut diimplementasikan pada setiap proses pangan mulai dari penanaman, pengolahan, penjualan hingga konsumsi pangan jadi.

Kemudian, peserta diajak mengetahui proses pengolahan potensi pangan lokal yang dikembangkan oleh kelompok wanita tani dengan mengunjungi Kampung Talas, Pala, dan Asinan Bogor.

Baca Juga: Gangguan Tidur Insomnia Bisa Diatasi dengan Bunga Lawang yang Biasa Dijadikan Penyedap Masakan

Tidak kalah menarik, eksplorasi pangan lokal juga dilakukan dengan mengunjungi kuliner khas Bogor seperti Soto Mie Bogor, Sate Sumsum Pak Ooh, Toge Goreng, Bir Kocok, Laksa Bogor, dan lain-lain.

Pada toge, misalnya, banyak kandungan yang baik untuk tubuh dan bahan makanan ini dinilai baik untuk kesehatan tubuh.

Baca Juga: Berita Kesehatan MPASI: Bingung Bikin Menu MPASI Saat Liburan? Ini Cara Anti Ribet tapi Anak Tetap Sehat

Lalu Bir Kocok, minuman ini tidak memabukkan dan malah berkhasiat untuk kesehatan. Bir Kocok sama sekali tidak ada campuran alkoholnya, minuman ini terbuat dari jahe merah, cengkeh, kayu manis, gula pasir, dan aren.

“Pola konsumsi masyarakat memang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Yang paling penting adalah menyadarkan masyarakat bahwa pola makan yang sehat merupakan hal yang dapat diakses dan didapatkan secara mudah,” ujar Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD selaku Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor.

Baca Juga: Kini Nikah dengan Pengusaha Misterius, Terkuak Keinginan Vanessa Angel Terjun ke Dunia Prostitusi Online, Buat Bayar Utang?

Upaya ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memperhatikan bagaimana konsep-konsep healthy diets dapat menjadi acuan berbagai pihak dalam melakukan aksi terkait pangan agar dapat berdampak positif pada kesehatan dan bumi di masa depan.

Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia menjelaskan, “Aksi terkait pangan sangat berkaitan dengan gerakan revolusi pangan dan visi One Planet One Health dari Danone, di mana kami percaya setiap pihak dapat melakukan aksi dan pilihan terkait pangan untuk tentukan masa depan kesehatan anak-anak dan bumi yang lebih baik.”

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Selada Air yang Terkontaminasi Bisa Sebabkan Infeksi Cacing Hati

“Kami berharap kegiatan eksplorasi dan edukasi seperti Jelajah Gizi dapat terus memberikan gambaran potensi pangan, dan meningkatkan kesadaran berbagai pihak mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu dan anak, serta berbagai lapisan masyarakat di Indonesia,” tutup Arif.(*)

#berantasstunting