Find Us On Social Media :

Bahaya, Jelang Lahiran Berat Badan Anak Kembar Syahnaz Shadiqah Masih Saja Kurang, Keselamatan Bayinya Dipertaruhkan!

Calon bayi kembar Syahnaz dan Jeje dikabarkan kurang berat badan.

GridHEALTH.id - Kabar kurang mengenakan menghampiri Syahnaz Shadiqah dan Jeje Govinda, sebab berat calon bayi kembar mereka disebut masih belum memenuhi standar.

Ya, menurut dokter yang memeriksa Syahnaz bayi kembar yang dikandungnya masih kekurangan berat badan.

Padahal adik bungsu Raffi Ahmad ini diprediksi akan melahirkan pada Januari 2020 mendatang.

Hal ini tentu menjadi perhatian besar mereka, dimana waktu yang mepet Syahnaz harus bisa berjuanga keras menaikkan bobot tubuh untuk bayi kembarnya.

Sebab seperti kita ketahui kekurangan berat ini sangat berisiko pada sang ibu maupun juga bayinya. 

Baca Juga: Pulang Liburan dari London Malah Bawa Borok dan Bisul, Suami Syahnaz Kena Cibir Baim Wong Kampungan: 'Sakit yang Elegan Gitu Bro!'

Dilansir dari dari Esge Entertainment pada Selasa (24/12/2019), Syahnaz mengakui kalau usia kandunganya sudah berada di minggu ke-34.

"Sekarang udah tinggal menunggu aja sih karena kan gak lama lagi nih, Insyaa Allah bakalan lahiranm jadi tinggal menunggu aja sama istirahat di rumah," terangnya.

Untuk melahirkan anak kembarnya ini, Syahnaz Sadiqah berencana menjalani proses persalinan secara cesar.

"Rencana sih cesar tapi belum milih tanggal yah," ungkapnya.

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: Artis Menggunakan Ari-ari Anak untuk Mengobati Penyakitnya, Hingga Lahiran di Usia 6 Bulan

Baca Juga: Nasi Merah Memang Lebih Sehat, Tapi juga Lebih Beracun Dari Nasi Putih

Jeje juga menambahkan bahwa mereka masih memerlukan penambahan berat calon bayi kembarnya.

"Karena memang kembar jadi emang diperhatiin banget dari si berat badan bayi," ungkapnya.

Baca Juga: Gegara Masa Oral yang Tidak Diawasi dengan Baik Orangtuanya, Seorang Balita Harus Operasi Endoskopi Darurat

"Untuk sekarang ini masih kecil yah, ukurannya masih harus digendutin lagi bayinya. Belum tau bisa fix-nya," tambahnya.

Syahnaz Sadiqah dan Jeje mengaku masih memiliki waktu kurang lebih dua minggu lagi untuk menentukan tanggal dan Hari Perkiraan Lahir (HPL) untuk calon buah hati mereka.

"Ini tuh masih kurang besar sebenernya untuk bayi kembar ini, aku ini termasuk nggak besar katanya kayak hamil satu malah," jelas Syahnaz.

Mengetahui hal tersebut Jeje mengaku harus ngebut untuk memperhatikan pola makan sang istri.

"Syahnaz setiap malem aku suruh minum susu, daging sehari harus 200 gram gitu lagi dikejar itu," tandasnya.

Baca Juga: Saat Paling Tepat Minum Air Kelapa Supaya Semua Manfaatnya Didapatkan, Bisa Menjadi Obat Anti Mabuk Juga

Baca Juga: Saat Paling Tepat Minum Air Kelapa Supaya Semua Manfaatnya Didapatkan, Bisa Menjadi Obat Anti Mabuk Juga

Menilik dari medis, agar janin lahir dengan selamat memang bergantung pada gizi ibu karena sumber utamanya hanya berasal darinya.

Menurut studi tahun 2014 yang dilakukan Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menemukan angka kecukupan asupan gizi dan protein pada ibu hamil di Indonesia masih rendah.

Sehingga kurang lebih 70-80% ibu hamil di desa atau kota, miskin atau kaya di Indonesia belum tercukupi konsumsi gizi dan proteinnya.

Padahal kurangnya gizi pada pada masa kehamilan sangat berisiko bagi kesehatan bayi dan juga ibu.

Baca Juga: Nasi Merah Memang Lebih Sehat, Tapi juga Lebih Beracun Dari Nasi Putih

Kurangnya gizi ini dapat membuat pertumbuhan janin bisa terhambat, kenaikan berat badannya juga tidak akan sesuai dengan usia kehamilan atau prematur.

Selain itu, bayi juga berisiko lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dengan bobot kurang dari 2.500 gram di usia kehamilan cukup bulan.

Bayi yang BBLR ini sangat mungkin mengalami gangguan tumbuh kembang nantinya.

Ini dikarenakan fungsi sarafnya berkurang atau melambat, sehingga kecerdasannya juga akan rendah.

Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis: Lebih Efektif Hilangkan Kebiasaan Merokok Ketimbang Permen Karet

Baca Juga: Gegara Masa Oral yang Tidak Diawasi dengan Baik Orangtuanya, Seorang Balita Harus Operasi Endoskopi Darurat

Bayi juga lebih rentan mengalami berbagai penyakit karena daya tahan tubuhnya yang rendah.

Untuk mencegah hal itu terjadi, seorang ibu memang wajib memenuhi asupan nutrisinya selama mengandung.

Dengan memperbaiki pola makannya sejak merencanakan kehamilan dan memantau pertambahan berat badannya.

Intinya makanan ibu hamil harus sesuai dengan prinsip gizi seimbang, tapi kalorinya ditambah menjadi 300 kalori setiap hari.

Selain zat gizi makro, seperti karbohidrat, lemak, protein, perlu diperhatikan pula kecukupan zat gizi mikro, misalnya vitamin dan mineral.

Baca Juga: Ada Sayuran yang Memicu Penyakit Mematikan pada Manusia BIla Dikonsumsi Mentah, Tomat Salah Satunya

Tak lupa, zat gizi khusus yang diperlukan selama kehamilan, yaitu kalsium, zat besi, asam folat, asam lemak seperti omega 3 dan 6, serta vitamin B6.

Zat gizi tersebut bisa didapatkan dari mengonsumsi beragam makanan, lauk pauk, serta sayur dan buah-buahan.

Baca Juga: Kenapa Penderita Diabetes Mengalami Komplikasi Walau Sudah Minum Obat? Karena Salah Cara Minum Obatnya, Tiap Obat Berbeda

Ibu hamil juga sebaiknya cukup minum air putih dan membatasi makanan manis, asin, dan berlemak.

Untuk ibu hamil yang susah makan karena mual dan muntah, Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi susu karena zat gizinya cukup lengkap dan mudah diserap tubuh. (*)

 #berantasstunting