Find Us On Social Media :

Viral, Seorang Ibu di Makassar Tampar Siswi SD di Dalam Kelas Saat Pembagian Rapor

Seorang ibu tampar siswi SD saat pembagian rapor di kelas.

GridHEALTH.id – Beredar video seorang ibu-ibu memukul dan menampar seorang siswi SD saat pembagian rapor.

Video tersebut berdurasi 30 detik dan memperlihatkan seorang ibu menampar seorang siswi SD yang terduduk di kursi sambil menangis.

Baca Juga: Jelang Pernikahannya Dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Akhirnya Berani Ungkap Masa Lalunya yang Penyakitan dan Memerlukan Induksi

Tampak pula seorang wanita lain yang menegur ibu tersebut yang juga berada di dalam kelas.

Dari hasil penelusuran, peristiwa itu terjadi di SD Siapala, Paccerakkang, Kota Makassar.

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Bibir Sehat Agar Tidak Kering dan Pecah-pecah

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abdul Azis Hasan yang telah dikonfirmasi mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada siang hari.

Di mana di sekolah tersebut tengah melakukan pembagian rapor murid-murid yang dihadiri oleh orang tua masing-masing.

“Saya sudah konfirmasi ke kepala bidang saya yang menangani itu dan kepala sekolah SD Siapala, memang ada kejadian itu. Sudah perintahkan investigasi masalah itu, karena terjadi di dalam sekolah yang dilakukan oleh orang di luar sekolah,” kata Abdul, Sabtu (28/12/2019) malam, dilansir dari Kompas.com.

Abdul mengaku, belum mengetahui persis kejadian secara rincinya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ingin Nambah Anak Setelah Lihat Baim Wong, Jangan Lupa Persiapan Kehamilannya

“Tadi kan penerimaan rapor, kita minta semua orangtua datang untuk mendampingi anak-anak mereka untuk menerima rapor. Tapi eh, ternyata ada kejadian itu. Padahal, biasalah anak-anak murid biasa saling ganggu karena teman. Tapi eh, ternyata seorang ibu-ibu itu lalu memukul murid,” ujar dia.

Abdul menegaskan, pihaknya akan mengusut kasus pemukulan tersebut.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Artis Penebar Aura Positif 2019, Menikah dan Lahiran Trending tapi di Tahun Ini Sempat Berurusan dengan Polisi dan Pengadilan

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa menampar, memukul, dan bentuk disiplin fisik lainnya dapat menimbulkan risiko serius bagi anak-anak.

Akan tetapi, masih banyak saja orang tua yang tidak mendengarkan pesan tersebut.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa hukuman fisik, termasuk menampar dan cara-cara lain menyebabkan rasa sakit, dapat menyebabkan peningkatan agresi, perilaku antisosial, cedera fisik dan masalah kesehatan mental pada anak-anak.

“Hukuman fisik dapat bekerja sesaat untuk menghentikan perilaku bermasalah karena anak-anak takut dipukul, tetapi itu tidak bekerja dalam jangka panjang dan dapat membuat anak lebih agresif,” kata Sandra Graham-Bermann, PhD, seorang profesor psikologi dan peneliti utama untuk Laboratorium Kekerasan dan Trauma Anak di University of Michigan.

Baca Juga: Benarkah Orang Kurus Bebas Sakit Punggung? Ketahui 5 Mitos yang Sering Beredar

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Child Abuse and Ablect mengungkap siklus kekerasan antargenerasi di rumah-rumah di mana hukuman fisik digunakan.

Para peneliti mewawancarai orang tua dan anak-anak usia 3 hingga 7 tahun dari lebih dari 100 keluarga.

Baca Juga: Tak Cukup Satu atau Dua Anak, Baim Wong Akui Ingin Punya Lima Momongan

Anak-anak yang dihukum secara fisik lebih cenderung mendukung memukul sebagai cara menyelesaikan konflik mereka dengan teman sebaya dan saudara kandung.

Orang tua yang sering mengalami hukuman fisik selama masa kanak-kanak mereka lebih cenderung percaya bahwa itu dapat diterima, dan mereka sering memukul anak-anak mereka.

Akibatnya, anak-anak mereka sering percaya bahwa memukul adalah metode disiplin yang tepat.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Tiap Obat Cacing Beda Cara Kerjanya dan Cara Pakainya, Ada yang Baiknya Diminum dengan Susu

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mendisiplinkan anak tanpa tindakan kekerasan fisik seperti memukul dan menampar?

Sebagai gantinya, Alan Kazdin, kepala Yale Parenting Center meminta orang tua mempraktikkan apa yang akan mereka katakan pada anak, dengan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati untuk mendapat respons tertentu.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Bau Tak Sedap Organ Intim Wanita yang Berkepanjangan, Tanda Dar iInfeksi Bakteri Ini

Tujuannya adalah mengajar anak untuk merespons secara berbeda, tanpa masalah tindakan kekerasan.

Semoga kasus seperti video seorang ibu yang menampar anaknya ini tidak terulang lagi dan bisa jadi pelajaran bagi para orang tua agar tidak bertindak terlalu keras terhadap anak. (*)