Namun, lanjut dia, pihaknya tidak memeriksa orangtua tersangka lantaran tak ada kaitannya dengan kasus yang dihadapi Axel.
Sebelumnya, polisi melakukan penggeledahan di rumah Abdul Malik di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, 28 Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Anak Demam Jangan Panik, Ini yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan Orang Tua
Hasilnya, ditemukan sejumlah senjata api beserta amunisi yang tak berizin alias ilegal di dalam sebuah brankas.
Senjata-senjata yang ditemukan adalah tipe AR 16, M4, M4 yang telah dimodifikasi, shotgun glock, dan senjata laras pendek lengkap dengan peredamnya.
Pengemudi Lamborghini yang menodongkan pistol ke pelajar, Abdul Malik (44), mengaku tidak pernah menggunakan senjata api ilegal yang ditemukan polisi di rumahnya.
Pengusaha properti itu mengaku hanya menjadikan senjata itu sebagai koleksi dan sekadar untuk foto-foto.
"Dia (Abdul Malik) memakai kegiatan untuk di rumah saja, untuk foto-foto, tidak di tempat lain," kata Kapolda Metro Jaya Komjen Gatot Eddy Pramono saat merilis kasus ini, Selasa (31/12/2019).
Meski alasannya terdengar sepele, namun ruapanya mengoleksi senjata api rupanya memiliki dampak pada kesehatan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh The Ohio State University, koletor senjata api kemungkinan memiliki skor IQ rendah, tinggal di lingkungan dengan tingkat kejahatan tinggi, kesulitan mengatur emosi, impulsif, bahkan kecenderungan sulit mengambil risiko.
Baca Juga: Hanya Pil KB Modern yang Mampu Menjaga Berat Badan Wanita, Tetap Cantik Alami
Selain itu, beberapa psikolog menduga bahwa kolektor senjata api ini merasa dirinya kecil, atau lemah, atau kurang berprestasi sehingga mencari jalur untuk unjuk diri.
Namun, kolektor senjata api bisa jadi hanya sekedar menjalani hobinya.
Meski demikian, Ayu Azhari hanya menganggap enteng masalah yang menyandung nama baik anak sulungnya itu.