GridHEALTH.id - Anak Anji dan Wina Natalia baru-baru ini dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi berdarah-darah.
Sigra Umar Narada ditemukan menangis kencang kala dirinya tak sengaja membentur benda tajam.
Baca Juga: Anak Bungsu Didiagnosis Autism Spectrum Disorder, Anji dan Wina Natalia Terapkan Diet Ini
Hal tersebut membuat pelipis kanannya sobek dan harus menjalani operasi.
Alhasil kejadian tersebut membuat Anji dan Wina Natalia yang tengah berlibur di Singapura merasa panik.
Kepanikan Anji pun makin menjadi saat mendengar Sigra harus menjalani operasi dan mendapat bius total.
"Semalam kekhawatirannya lebih, anak saya kan autis, dia harus dibius total. Ada pengaruhnya enggak ya gitu? Karena kan kalau anak autisme itu enggak boleh gluten dan banyak pantangannya," ucap Anji dalam tayangan infotainment pada Selasa (14/1/2020).
Seperti sempat diwartakan, Sigra Umar Narada didiagnosis mengidap gangguan perkembangan.
Gangguan disebut dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) yang memengaruhi kemampuan komunikasi dan perkembangan perilaku.
Baca Juga: Sering Bikin Ngantuk, Kangkung Miliki Manfaat Tersembunyi Penuh Khasiat
Rupanya gangguan yang dialami anak bung Anji ini sudah diketahui sejak bulan Mei 2019 lalu.
Melansir National Institute of Mental Health AS, orang yang mengidap ASD biasanya memilik kesulitan dalam komunikasi dan interaksi dengan orang lain, minat terbatas dan perilaku berulang, bahkan gejala yang melukai kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik di sekolah, bekerja dan bidang kehidupan lainnya.
Hal inilah yang membuat Anji dan istri kompak untuk memantau pola makan dan pola hidup sang anak demi perkembangannya.
Baca Juga: Berita Kesehatan Flu: Benarkah Masker Cegah Penularan Flu? Lihat Dulu Jenis Maskernya
Akibat hal tersebut, Anji sempat panik dan khawatir akan efek samping dari anestesi yang diberikan dokter.
Lantas apa efek samping obat bius atau anestesi bagi anak penderita autisme?
Bius total merupakan salah satu metode guna mengurangi rasa sakit dan pendarahan selama menjalani tindak operasi.
Melansir laman Clinicaltrials, bius total juga dapat diberikan pada anak-anak agar tidak sadar, tidak ingat, tidak merasakan nyeri, dan tidak bergerak selama operasi.
Para peneliti telah memeriksa efek potensial anestesi pada perkembangan saraf.
Ada beberapa studi yang telah meneliti efek anestesi pada perkembangan saraf pada anak-anak dengan diagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD), dan hasil penelitian ini beragam.
Anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf dapat memiliki efek samping tergantung usia dalam anatomi otak, fungsi, dan konektivitas, yang dapat mengubah sensitivitas mereka terhadap efek neurotoksik potensial dari obat bius dan obat penenang.
Mengingat potensi efek perkembangan saraf yang merugikan dari anestesi pada anak-anak yang sedang berkembang, penting untuk memeriksa apakah paparan anestesi dapat memperburuk perjalanan klinis ASD.
Namun sebuah penelitian dari Chung Shan Medical University Hospital, Taiwan menunjukkan bahwa anak-anak di atas usia 2 tahun yang mendapat paparan anestesi mungkin dapat mengalami efek samping pada perkembangan gangguan autisme.
Adapun efek samping umum dari pembiusan ini diantaranya seperti mual dan muntah usai operasi, linglung atau lupa ingatan, menggigil dan gemetar, sulit buang air kecil, nyeri tenggorokan atau luka di area mulut dan giggi, dan sebagainya.
Terlepas dari itu, anak Anji, Sigra Umar Narada ternyata telah menjalani operasi.
Baca Juga: Berantas Stunting: Segera Konsumsi 5 Suplemen Ini Selama Hamil Demi Janin dalam Kandungan
bahkan menurut penuturan istri Anji, Wina Natalia, operasi yang dijalani Sigra berjalan lancar.
"Alhamdulillah operasi @sigraumarnarada berjalan lancar, dan sekarang masih ada di ruang observasi
Terima kasih untuk semua perhatian dan doanya ????," tulis istri Anji di akun Instagram-nya. (*)
Baca Juga: Berantas Stunting: Bisa Dimulai Sejak Kehamilan Bila Memperhatikan 3 Hal Ini
#berantasstunting