GridHEALTH.id - Kanker kulit membuat wanita asal Brazil ini hidup dalam kekalutan dan kefrustasian.
Bagaimana tidak, bekas luka kanker kulit yang dialaminya itu ternyata meninggalkan lubang mengaga di wajahnya.
Diketahui kanker kulit merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal dalam kulit yang tidak terkendali.
Hal ini jika dibiarkan dapat membuat sel abnormal tersebut membentuk tumor ganas dan mematikan.
Baca Juga: Studi: Faktor Genetik Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit Sebanyak 74 Persen
Apalagi jika kanker kulit yang dialami lebih parah harus dilakukan penanganan lebih lanjut seperti operasi dan terapi.
Adapun penanganan tersebut menurut cleveland clinic antara lain, operasi eksisi, operasi mohs, kemoterapi, kuretase dan elektrodesik, terapi radiasi, terapi fotodinamik, atau terapi biologis.
Dilansir dari The Telegraph, wanita tersebut diketahui bernama Denise Vicentin, wanita berusia 53 tahun asal Brazil.
Baca Juga: Gilang Ramadhan; Kakak Iparnya Lupa Dirinya Sudah Berusia 59 Tahun, dan Beliau Takut Dokter
Akibat kondisinya itu ia menjadi sulit untuk makan dan berbicara. Bahkan Denise sampai tidak berani keluar rumah.
"Sebelumnya, ketika saya berada di metro atau kereta, saya berusaha untuk tidak memperhatikan tatapan orang-orang," kata Denise dikutip dari LAD Bible.
"Di tempat-tempat seperti arena bowling, saya merasa mereka melihat, dan orang itu bahkan akan pergi ketika mereka melihat saya," ujarnya
Baca Juga: Mengenal Endometriosis Penyebab Zaskia Sungkar Sulit Hamil, Ini Tandanya
Tak khayal apa yang dialaminya ini juga sering membuat Denise selalu menangis ketika melihat bayangan wajahnya di cermin.
Namun, baru-baru ini Denise bisa sedikit terhibur, pasalnya para ilmuwan di Paulista University Sao Paulo berhasil membuatkannya wajah buatan tiga dimensi digital untuk menutup bekas kanker kulitnya itu.
Wajah buatan tersebut diketahui merupakan teknik rintisan yang dikembangkan para tim dokter.
Dimana teknik tersebut dinilai lebih murah daripada wajah prostetik yang sempat ditawarkan ke Denise memang cukup mahal.
Untuk melakukan operasi, dokter mengambil 15 foto wajah pasien dari sejumlah sudut.
Lalu mereka membentuknya menggunakan model tiga dimensi digital.
"Di masa lalu, butuh kerja lebih lama, berjam-jam membuat patung dengan tangan, dan prosesnya sangat invasif, dengan bahan di wajah pasien untuk mendapatkan jejak tampilan mereka," kata salah satu peneliti, Rodrigo Salazar.
"Hari ini dengan gambar ponsel, kami membuat model tiga dimensi," tambahnya seperti dikutip dari Telegraph.
Seluruh proses itu memakan waktu hingga 12 jam. Itu sudah termasuk mencocokkan warna mata dan membuat kulit.
Sebelum dipasang, Vicentin mendapatkan beberapa rangkaian operasi, termasuk pemasangan kait titanium agar wajah buatan itu tetap pada posisinya.
Meski membutuhkan operasi lain untuk rekonstruksi pada rahang dan bibir atasnya, dia merasa dokter telah memberinya sebuah "bagian yang hilang."
Hal inilah yang mengubah hidup Denise jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
"Sudah lama saya melihat wajah yang kehilangan bagiannya, jadi saya sangat senang," kata Denise.
Baca Juga: Gangguan Ambeien Bikin Tak Nyaman, Kenali Cara Mencegahnya
Menurutnya, ia selalu memakai wajah buatan tersebut bahkan saat tidur.
"Saya hanya melepasnya untuk membersihkannya. Saya bahkan tidur dengan itu."(*)
#berantasstunting