GridHEALTH.id - Virus corona kini menjadi permasalahan pelik di bidang kesehatan dunia.
Tak hanya menyerang daerah Wuhan di Cina, virus corona ternayat sudah menyebar ke berbagai daerah.
Menurut laporan, ada 5 kasus ditemukan di Thailand, 4 kasus di Australia, 3 kasus di Singapura, Prancis, Jepang, Taiwan, dan Malaysia, 2 kasus di Vietnam, Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan satu kasus di Nepal.
Virus corona umumnya menyebabkan penyakit yang mirip dengan severe acute respiratory syndrome (SARS).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, gejala virus corona yaitu demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, batuk dan sesak napas, bahkan pada kasus yg lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Namun tahukah dibalik gejala virus corona yang mirip dengan flu ini, rupanya virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 1.300 orang di dunia.
Awalnya, virus corona ini diduga berasal dari laboratorium di Wuhan terkait program senjata biologi Cina.
Dilansir dari Washington Times dari Radio Free Asia minggu ini, menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di Tiongkok yang dikenal dengan Institut Virologi Wuhan.
Laboratorium tersebut adalah satu-satunya situs yang dinyatakan di Cina yang mampu bekerja dengan virus mematikan.
Dany Shoham, doktor dalam bidang mikrobiologi medis sekaligus mantan perwira intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang bio Cina, mengatakan bahwa institut ini terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing.
"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan, dalam (senjata biologis) China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan BW Cina," kata Shoham.
Pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian ganda sipil-militer dan jelas terselubung.
Baca Juga: Sering Dianggap Tidak Aman, Sakarin Ternyata Bermanfaat Terutama Bagi Penderita Diabetes
Terlepas dari itu, hingga kini virus corona rupanya belum ditemukan pengobatannya.
Meski demikian, para ilmuwan dapat dengan cepat mengidentifikasi urutan genetik virus corona baru itu dan secara resmi mempublikasikan dalam beberapa hari sehingga tim riset ilmiah dapat langsung bekerja.
Menggunakan kode genetik yang ada di tangan, para ilmuwan tersebut mengembangkan vaksin.
Tak hanya itu, sebuah perusahaan di Massachusetts bekerja untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Baca Juga: Dikira Baik bagi Kesehatan, Minum Air Putih Setelah Makan Malah Bisa Mengancam Jiwa
Dilansir dari CNN, perusahaan Biotech Moderna bekerjasama dengan National Institute of Health untuk mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali virus yang mengambil alih sel.
Para peneliti menggunakan teknologi MRNA, yang menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein untuk mencegah atau melawan penyakit.
Langkah pertama adalah mencari tahu vaksin yang tepat dan kemudian membuktikannya dapat bekerja pada manusia. Mereka akan melakukan itu dalam uji klinis.
Semoga saja, vaksin untuk mengobati virus corona tersebut bisa bekerja dengan baik dan tidak ada lagi korban jiwa yang meninggal akibat virus mematikan tersebut. (*)
#berantasstunting