Tetapi kemudian, dua hari berselang Badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB tersebut mengatakan bahwa risiko virus sangat tinggi di China, tinggi di tingkat regional dan tinggi di tingkat global.
Dalam catatan kakinya, WHO mengatakan ada kesalahan dalam laporan komunikasi sebelumnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis pekan lalu (30/1/2020), organisasi itu tidak menyatakan darurat kesehatan masyarakat internasional akan bahaya virus Corona jenis baru yang muncul pertama kali di Wuhan, China.
Keputusan WHO itu terbilang langka, karena keputusan itu tidak dapat memicu tindakan internasional yang lebih terpadu.
Sementara itu, dikabarkan Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengunjungi China minggu ini untuk membahas tindakan lebih lanjut untuk mengatasi virus.
Namun rupanya, hingga kini pihak WHO belum juga mendatangi China.
Dilansir dari laman NHK, Organisasi Kesehatan Dunia baru berencana untuk mengirim tim ahli ke China pada awal minggu ini untuk mempelajari cara untuk menghentikan penyebaran infeksi oleh virus corona baru.