Awalnya, menurut Arofatul, virus corona itu dianggap biasa oleh para mahasiswa, termasuk dirinya sendiri. Dia mengira tak butuh waktu lama agar virus tersebut hilang.
Namun, seiring waktu, ternyata virus yang gejalanya mirip flu itu tidak bisa diremehkan.
Baca Juga: 54 Berita dan Informasi Fake Virus Corona, Fitnah dan Tipsnya jika Diikuti Berisiko Kematian
Virus corona justru semakin merebak dan meluas hingga ke berbagai daerah di China.
“Saya baca info tadi malam sudah ada 224 di yang tertular virus,” kata Arofatul.
Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Kaya Raya, Nia Ramadhani Malah Kepergok Pakai Koyo Akibat Hobi Masuk Angin
Menurut CDC, penularan virus corona baru (2019-nCoV) antarmanusia paling sering terjadi di antara kontak dekat (sekitar 1,8 meter).
Penularan antarmanusia diperkirakan terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.