Namun terlepas dari itu, dengan mewabahnya virus demam babi Afrika di Bali ini tentunya sangat berdampak pada perekonomian para peternak.
Sebelumnya Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterine, Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma mengatakan, babi yang mati di Bali menunjukan gejala klinis terserangan virus afrika.
Gejala dimaksud adalah demam tinggi hingga 40 derajat, kulit kemerahan terutama pada bagian daun telinga, kadang ada diare, dan kematian hampir 80-100 persen pada setiap kandang.
Baca Juga: Mahasiswa Unair Temukan Cara Deteksi Virus Corona: Akurasi Pendeteksinya Hampir 100%
"Kalau dilihat dari ciri fisik di lapangan menyerupai virus afrika," kata Nata.(*)
#berantasstunting