GridHEALTH.id - Dibalik wabah virus corona atau COVID-19 yang telah menewaskan hampir 2.500 orang di dunia ini rupanya memiliki banyak kisah perjuangan.
Beberapa perjuangan tersebut dilakukan oleh para petugas medis yang menangani pasien terjangkit virus corona, seperti dokter yang tertular hingga kepala rumah sakit di Wuhan yang akhirnya meninggal usai menangani ribuan pasien.
Baca Juga: Sembuhkan Warga Wuhan, Direktur Rumah Sakit Wuhan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Bahkan belakangan ini ramai diperbincangkan seorang perawat yang tengah hamil tetap ikut berjuang merawat pasien virus corona.
Sayangnya, alih-alih mendapat sanjungan atau pernghargaan sebagai pahlawan, video perawat yang tengah hamil 9 bulan itu malah mengundang kemarahan dari seluruh dunia.
Lantas bagaimanakah pandangan dunia kesehatan melihat ibu hamil yang hidup dalam lingkungan terpapar virus corona?
Sebelumnya, dilansir dari laman BBC, seorang pengguna mengatakan bahwa perawat hamil tersebut bernama Zhao Yu, sedang digunakan sebagai "alat propoganda".
Orang-orang mengkritik rumah sakit karena membiarkan ibu hamil bekerja di lingkungan yang sangat menular.
Baca Juga: Hadapi Corona, Menkes Terawan Usul Gunakan Obat Tradisional Indonesia
Melansir laman The Lancet, wanita hamil dengan paparan infeksi COVID-19 dalam penelitian ini memiliki lebih sedikit komplikasi ibu dan janin yang merugikan.
Meski demikian, data dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa ibu hamil mengalami perubahan imunologis dan fisiologis yang mungkin membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, termasuk virus corona atau COVID-19.
Walau belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar virus corona akan menularkan infeksi tersebut pada sang anak, namun disarankan bagi setiap wanita yang tengah hamil untuk melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan dan menghindari orang yang sakit.
Baca Juga: 2 Pelajar Tewas Tenggelam Setelah Buat Kejutan Ulang Tahun di Kulon Progo
Sementara, melihat kasus perawat hamil yang menangani virus corona, tak sedikit orang yang menyarankan wanita tersebut untuk mundur dari pekerjaannya sebelum terpapar virus. (*)