Find Us On Social Media :

Berantas Stunting; Banyak Orangtua Salah Persepsi Dengan Gizi 'Susu' Kental Manis

Masih banyak orangtua yang salah persepsi terkait kandungan gizi dari

 

GridHEALTH.id - Ada banyak penyebab masalah stunting masih saja tinggi di Indonesia salah satunya adalah terkait informasi gizi dari suatu produk.

Bagaimana tidak banyak orangtua yang belum melek terhadap kandungan gizi dari suatu produk sehingga asupan gizi anaknya menjadi buruk.

Seperti pemberian "susu" kental manis yang masih dilakukan orangtua kepada anaknya di usia tumbuh kembang.

Padahal, susu kental manis mengandung gula yang sangat tinggi yang tidak baik bila masuk secara rutin ke tubuh anak.

Ini menunjukan bahwa aturan penghilangan kata "susu" dari kental manis oleh BPOM belum cukup untuk menghapus kesalahan persepsi masyarakat terkait kandungan gizi dari produk tersebut.

Baca Juga: Berantas Stunting : Nutrisi dari Makanan Lokal Bisa Jadi Solusi

Terlebih hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Adhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan PP menunjukan temuan yang serupa.

Dimana mereka menemukan banyak orangtua menganggap susu kental manis sebagai susu biasa.

Baca Juga: Risih dengan Timbunan Lemak di Bawah Dagu? 3 Bahan Alami Ini Ampuh Hilangkan Double Chin

Penelitian tersebut diketahui dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2019 di sembilan kabupaten atau kota di tiga provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Sebanyak 2.700 ibu-ibu dari tiga provinsi, masing-masing kabupaten 300 ibu-ibu yang dipilih secara acak, diwawancara secara kualitatif dan kuantitatif.

Baca Juga: Sempat Terlibat Kasus Pencucian Uang, Model Majalah Dewasa Ini Kembali Diciduk Polisi Karena Narkoba

Rupanya 37 % atau setiap 1 dari tiga ibu-ibu masih beranggapan bahwa kental manis adalah susu.

Mereka juga percaya bahwa kental manis adalah produk minuman yang menyehatkan anak.

Angka ini sudah jauh di bawah temuan tahun sebelumnya, di mana 97 % ibu-ibu di Kendari dan 78 % ibu-ibu di Batam percaya bahwa kental manis adalah susu. Akan tetapi, angka 37 % tetap memprihatinkan.

Baca Juga: Inilah Ciri Manusia yang Mudah Terinfeksi Virus Corona, Diungkapkan Center for Desease Control and Prevention (CDC)

Apalagi survei ini juga menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak minum kental manis setiap hari.

Padahal, para ahli kesehatan telah berkali-kali menegaskan bahwa kental manis bukan susu, melainkan minuman dengan kadar gula tinggi yang dapat meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes pada anak.

Baca Juga: Kembang Sepatu dan Segudang Manfaat Kesehatannya, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan

Meski Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan PerBPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan pada Oktober 2018 yang telah mengatur mengenai label dan iklan susu kental manis.

Sayangnya penelitian tersebut menilai bahwa pengawasan terhadap penerapan di lapangan masih belum optimal.

Baca Juga: Penelitian Menunjukan Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Ketimbang Wanita

Hal ini terungkap setelah survei menemukan masih banyak peletakan dan penamaan katalog kental manis di 161 supermarket dan minimarket di Jabodetabek yang dilaksanakan oleh YAICI pada periode 19-29 Januari 2020.(*)

Baca Juga: Dari Hasil Autopsi, Polisi Ungkap Tersangka Kasus Kematian Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong

 #berantasstunting