GridHEALTH.id - Masalah malnutrisi, termasuk stunting, hingga kini masih menjadi tantangan bagi anak-anak di dunia.
Baca Juga: Berantas Stunting : Nutrisi dari Makanan Lokal Bisa Jadi Solusi
Sekitar 162 juta anak berusia di bawah lima tahun di seluruh dunia mengalami stunting dan 8,9 juta di antaranya merupakan anak lndonesia.
Hal ini merupakan salah satu krisis permasalahan malnutrisi yang harus ditangani dengan serius karena mempengaruhi kualitas hidup anak dan kondisi bangsa.
Namun ada hal baru yang disampaikan oleh seorang profesor nutrisi dan tumbuh-kembang anak dari Inggris.
Menurut Prof. Andrew Prentice masalah stunting juga dapat dipengaruhi oleh masalah kebersihan, sanitasi dan akses air bersih. Dengan kata lain, sanitasi yang buruk dapat menjadi penyebab munculnya stunting.
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.
Padahal penyakit infeksi dapat berpengaruh untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Manfaat Tinta Cumi, Dari Penyedap Masakan Hingga Antioksidan
"Kebersihan, sanitasi dan akses air bersih juga tetap harus dijaga untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhannya," ujar Prof Prentice seperti dikutip dari Kompas Health.
Berdasarkan data WHO, beberapa dampak dari sanitasi yang buruk pada ibu hamil diantaranya, seperti malaria, tipus, infeksi cacing tambang kronis seperti ankylostomiasis, disentri, kolera, giardiasis, amoebiasis, dll.
Baca Juga: Akibat Anak Hidungnya Tersumbat, Orangtua Sedot Ingus , Bisa Merusak Rongga Hidung!
Selain itu, dalam jurnal yang dipublikasikan dalam BMC Pregnancy Childbirth, sanitasi yang buruk, dan pengelolaan limbah yang buruk selama periode kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah dan kelahiran prematur.
Jika ibu hamil mengalami masalah selama kehamilan akibat sanitasi ini juga bisa berdampak pada terganggunya pertumbuhan fisik (bertubuh pendek) anak, perkembangan otak anak, kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Untuk itu ibu hamil selalu disarankan membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan demi mencegah stunting.
Harap diketahui, stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, bertubuh pendek atau kerdil saja, juga terganggu perkembangan otaknya, yang akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif nantinya.
"Itu sebabnya permasalahan stunting di Indonesia bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tapi juga sektor lainnya yang bertanggung jawab dalam pemerataan air bersih dan kebersihan lingkungan," tutup Prentice.
Dapat disimpulkan bahwa Malnutrisi dan stunting merupakan permasalahan multidimensional sehingga perlu adanya kerjasama yang lebih baik antara lembaga pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, akademisi hingga sektor swasta untuk mengatasinya. (*)
(*)
#berantasstunting