Find Us On Social Media :

Tak Merasa Sedih Meski Mengidap Penyakit Autoimun Langka, Ini Rahasia Sang Motivator

Salluharini, pengidap sindrom raynaud yang tetap bahagia menjalani hidup.

GridHEALTH.id - Divonis mengidap penyakit autoimun tak membuat Salluharini berkecil hati.

Bahkan meski penyakit autoimun ini sempat membuatnya sulit bergerak seperti lumpuh, wanita yang dikenal sebagai motivator dan akrab disapa Omah ini justru mengaku tak pernah merasa sedih dibuatnya.

Hal itu ia ungkapkan saat ditemui tim GridHEALTH.id di acara Motivasi yang diselenggarakan oleh #GerakBerfaedah di Masjid Al-Barkah, Jakarta (8/3/2020).

"Saya gak ada sedih-sedihnya ketika mengetahui memiliki penyakit," ucapnya. 

Diketahui Omah mengidap suatu kondisi yang disebut sebagai fenomena atau sindrom raynaud sekunder.

Baca Juga: Kisah Pasien Diabetes Tipe 2 Yang Bisa Bersahabat Dengan Penyakitnya Bahkan Sampai Lepas Terapi Insulin

Dilansir dari National Heart, Lung, and Blood Institute, sindrom raynaud merupakan kelainan langka pada arteri pembuluh darah yang membuat aliran darah di beberapa area tubuh berkurang seperti di jari-jari tangan atau kaki, telinga, hingga bibir.

Sindrom raynaud biasanya membuat area-area yang diserangnya menjadi sangat sensitif terhadap suhu dingin.

Alhasil kulit mereka pun akan berubah menjadi pucat kemerahan bahkan menjadi membiru dan terkadang menjadi bengkak juga.

Baca Juga: Cara Membuat Jus Kulit Manggis Untuk Mencegah Kanker dan Fakta Manfaatnya

Sebenarnya sindrom raynaud terbagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder.

Dimana raynaud primer biasanya terjadi tanpa didasari oleh kondisi medis tertentu dan sering sekali bersifat ringan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan ini Bisa Sebabkan Kanker Usus, Banyak yang Tak Menyadarinya

Sedangkan raynaud sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit autoimun layaknya yang diderita Salluharini ini.

Bahayanya kondisi kedua raynaud ini bisa memicu komplikasi berupa skleroderma yakni penyakit autoimun yang ditandai dengan pengerasan dan penebalan kulit dan masalah pada organ dalam tubuh.

Serta gangrene kondisi jaringan tubuh yang mati akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup atau akibat infeksi bakteri yang berat, kondisi ini sangat serius karena bisa mengarah pada amputasi.

Baca Juga: Dampaknya Fatal, Ini Alasan Kenapa Spons Cuci Piring Harus Diganti Dua Minggu Sekali

Diakui Omah kondisi Raynaud sekunder yang di deritanya memang terasa sakit dan menyiksa.

Namun kondisi itu bukan alasan bagi dirinya untuk bersedih.

Baca Juga: Ternyata 5 Hal ini Ampuh Bikin Wajah Cantik , Salah Satunya Tidur

Justru penyakit yang diderita menjadi motivasi untuk menjalani hidup lebih baik lagi.

"Jadi saya tahu harus berjuang dengan sakit saya, bagaimana pun caranya," kata wanita yang hobi melukis ini.

Menurutnya berkeluh kesah tidak akan menyelesaikan masalah apapun, termasuk penyakit yang dideritanya.

Lebih lanjut, Omah mengatakan meski memiliki penyakit yang sulit disembuhkan tapi kita masih bisa bersahabat dengannya.

Baca Juga: Peringati Hari Wanita Internasional, Ada Poster 'We Demand Sex Education'. Indonesia Darurat Pendidikan Seks?

Kuncinya hanya satu yaitu kita harus bahagia.

"Saya harus enjoy dengan penyakit saya karena obatnya hanya apa? Bahagia saja," ungkapnya.

Baca Juga: Kembali Jalan-Jalan, Nagita Slavina Sudah Pulih Pasca Keguguran?

Oma juga mengatakan saat ini ia sudah tidak mengonsumsi obatdan hanya menjalani gaya hidup sehat saja.

"Minum obat membuat otak saya seperti tidak bisa lagi digunakan,"

"Saya lebih banyak makan yang natutal aja seperti buah dan sayur."

"Saya juga sebenarnya senang tenis, tapi berhubung temannya jarang ada, saya hanya jalan santai saja," ungkapnya.

Baca Juga: Makan Nasi Padang Bisa Bebas Dari Virus Corona, Ternyata Ini Kata Ahli

Terakhir ia pun membagikan tips untuk terhindar dari rasa sedih yang kerap membuat banyak orang down.

"Kuncinya, banyak bersyukur. Setelah syukur ikhlas. Baru setelah itu lakukan segala sesuatunya dengan smiling alias bahagia," 

Baca Juga: 32 Warga NTT Meninggal Dunia dan Ribuan Orang Dirawat, Indonesia Bukan Terancam Virus Corona

 #berantasstunting