Find Us On Social Media :

Bermula Dari Tweet Menteri Kesehatan Perancis, WHO Sarankan Parasetamol daripada Ibuprofen Untuk Tangani Demam Pasien Covid-19

Parasetamol dianjurkan digunakan untuk mengobati demam pada pasien Covid-19.

 

GridHEALTH.id - Pada Minggu, 15 Maret 2020, Oliver Véran, Menteri kesehatan Prancis yang adalah seorang dokter dan ahli saraf berkualifikasi, menulis di Twitter-nya.

“Mengonsumsi obat anti peradangan (ibuprofen, cortisone…) bisa menjadi faktor dalam memperburuk infeksi. Jika Anda demam, Anda cukup mengonsumsi parasetamol saja. Namun jika Anda sudah mengonsumsi obat anti peradangan, segera mintalah saran dokter Anda.”

Para pejabat kesehatan menunjukkan bahwa obat anti peradangan diketahui berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit menular, termasuk pada pasien Covid-19.

Hal ini dikarenakan orang-orang tersebut cenderung mengurangi respons sistem kekebalan tubuh.

Tak heran bila kemudian untuk atasi gejala demam pada pasien Covid-19, otoritas Perancis pilih Parasetamol daripada Ibuprofen.

Kementerian kesehatan menambahkan bahwa pasien harus memilih parasetamol, yang dikenal di AS sebagai acetaminophen dan umumnya sebagai merek Tylenol, karena “itu akan mengurangi demam tanpa menyerang balik peradangan.”

Baca Juga: Jeli Lihat Peluang Louis Vuitton Ubah Pabrik Parfumnya Menjadi Pembuat Pembersih Tangan

Baca Juga: Peneliti Sebut Golongan Darah A Rentan Virus Corona, Golongan Darah O Lebih Kebal

 

Para pasien di Prancis telah dipaksa untuk berkonsultasi dengan apotek sejak pertengahan Januari jika mereka berniat untuk membeli obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen, parasetamol dan aspirin, untuk diingatkan akan risiko di balik pemakaian obat tersebut.

Kepala farmakologi di rumah sakit Toulouse, Jean-Louis Montastruc, mengatakan kepada radio RTL: “Obat anti peradangan dapat meningkatkan risiko komplikasi ketika ada demam atau infeksi.”

 

Pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi sekitar 190.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 7.800, menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang, tetapi dapat menyebabkan pneumonia dan dalam beberapa kasus penyakit parah yang dapat menyebabkan kegagalan organ multipel.

Bahkan sebelum pandemi, pihak berwenang Prancis membunyikan alarm atas "komplikasi menular" yang serius terkait dengan penggunaan ibuprofen, yang dijual dengan berbagai merek seperti Nurofen dan Advil, dan obat antiinflamasi lainnya.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga ikut merekomendasikan bahwa orang yang menderita gejala Covid-19 menghindari penggunaan ibuprofen, setelah pejabat Prancis memperingatkan bahwa obat anti-inflamasi dapat memperburuk efek virus.

Ditanya tentang penelitian ini, juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa para pakar badan kesehatan PBB sedang "mencari tahu untuk memberikan panduan lebih lanjut."

Baca Juga: Koma Diabetes Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Apa Penyebabnya?

Baca Juga: 3 Jenis Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Tak Mengganggu ASI

"Sementara itu, kami merekomendasikan penggunaan parasetamol, dan jangan menggunakan ibuprofen sebagai pengobatan sendiri. Itu penting," katanya.(*)