Terlepas dari itu, peneliti sekaligus pemilik penyedia layanan kesehatan Sen-Jam Pharmaceutical, Jim & Jacqueline Iversen menyatakan bahwa kombinasi NSAID dan antihistamin dapat meredakan infeksi saluran pernapasan atas.
Di mana infeksi saluran pernapasan atas dapat diakibatkan oleh rhinovirus, adenovirus, virus corona, virus influenza, virus syncytial pernapasan, virus parainfluenza dan metapneumovirus.
“Produk kami dapat diberikan pada awal fase perawatan, sehingga mengurangi akumulasi peradangan yang berlebihan, yang biasanya mengakibatkan sakit kepala, sakit paru-paru, batuk, dan bersin.
"Dengan mengurangi peradangan, produk kami memiliki potensi untuk mengurangi penyebaran virus melalui batuk, bersin, dan penyebaran kuman melalui kontak," ucapnya.
Sejalan dengan penelitian tersebut, rupanya sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam World Journal of Emergency Medicine di tahun 2017 menyebutkan bahwa antihistamin atau obat alergi berguna mengurangi gejala saluran pernapasan atas.
Meski begitu masih butuh penelitian lebih lanjut apakah antihistamin atau obat alergi lainnya dapat menangkal infeksi virus corona (Covid-19).
Terlepas dari itu, usut punya usut, saran pencegahan virus corona yang diberikan Farhat Abbas itu rupanya berdasarkan pengalaman pribadi.