GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona kurang lebih selama 4 bulan terakhir di banyak negara termasuk Indonesia ternyata memunculkan beberapa fakta menarik.
Hal itu diakui peneliti virus dan praktisi penanganan wabah penyakit, Drh. Moh. Indro Cahyono lewat tulisannya dalam rubrik fokus utama majalah Vetnesia edisi Januari 2020 yang diterima tim GridHEALTH.id (19/3/2020).
Menurutnya selama 48 hari pengamatan yang ia lakukan setidaknya ada 4 fakta yang didapatkan terkait penyebaran wabah virus corona ini.
Adapun fakta menari tersebut diantaranya seperti;
1. Tingkat kematian virus corona sangat kecil
Meskipun jumlah kasus bertambah tapi tingkat mortalitas atau jumlah kematian tetap.
Dalam artian, saat korban meninggal 600 dari jumlah 24.000, tingkat mortalitasnya hanya 2 %.
Baca Juga: Obat Flu Produksi Jepang Selamatkan Pasien Corona Covid-19 Diakui China, Tapi Tidak Untuk yang Parah
Saat korban meninggal dunia dikabarkan meningkat menjadi 1.400 dengan jumlah kasus 48.000, tingkat mortalitas tetap 2 %. Bahkan yang sembuh mencapai 4.700 pasien.
Sehingga jika ditilik dari statistik epidemiologi, wabah virus corona ini memiliki tingkat kematian relatif rendah di kisaran 2%, ada 98 % orang yang sakit dan akan sembuh, serta dari 9 % orang di antaranya sembuh total dalam 48 hari.
Baca Juga: Hadapi Corona, Ananda Omesh Lakukan Social Distancing dengan Istri, Sampai Pisah Kamar
2. Sistem imun membuat pasien Covid-19 sembuh
Bila dianalisa dari sisi ilmu immunologi, virus yang masuk ke dalam tubuh akan segera direspon pertama kali oleh sistem imun non spesifik sehingga akan timbul bersin dan cairan ingus dari hidung di hari pertama hingga ke-2.
Kemudian diikuti oleh demam di hari ke-3 hingga ke-7. Pada hari ke-8 hingga ke-14 badan akan terasa lemas, tapi biasanya kan sembuh di hari ke-15.
Baca Juga: Hadapi Corona, Tangan Sandiaga Uno Berisiko Kering dan Terluka, Sehari 20 Kali Cuci Tangan
Hal ini terjadi karena sistem imun secara spesifik akan merespons paparan infeksi dengan memasukan data virus ke sel memori untuk membuat antibodi spesifik virus termasuk covid-19.
Maka jika ada virus yang masuk kembali setelah hari ke-15, tubuh yang sudah memiliki data virus di sel memorinya akan mengeluarkan antibodi secara otomatis dalam waktu 24 jam.
Kondisi inilah yang kemungkinan besar membuat 98 % pasien Covid-19 bertahan hidup, dan 9 % diantaranya sembuh total.
3. Covid-19 adalah virus beramplop
Struktur virus corona adalah virus beramplop yang diselubungi oleh glikoprotein.
Dimana semua virus beramplop biasanya akan hancur jika terkena pelarut lemak seperti sabun, desinfektan, cairan pembersih lantai dan pemutih pakaian.
Baca Juga: Fatality Rate Indonesia Kasus Corona Disorot , Lampaui Italia dan Iran
Sehingga menerapkan gaya hidup bersih seperti mencuci langsung pakaian kotor, cuci tangan, rutin mengepel lantai, mandi tentu akan mengurangi paparan virus yang mungkin masuk tubuh.
4. Hoaks bikin virus corona menakutkan
Baca Juga: Jeli Lihat Peluang Louis Vuitton Ubah Pabrik Parfumnya Menjadi Pembuat Pembersih Tangan
Berita dan informasi hoaks yang membuat virus corona menjadi terlihat sangat menakutkan.
Perlu diluruskan bahwa semua hewan ternak atau peliharaan seperti anjing, kucing, babi, ayam, dan sapi tidak menularkan Covid-19 ke manusia.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona