GridHEALTH.id - Nama Dr Djoko Judodjoko kini menjadi dikenal publik di tengah kasus virus corona (Covid-19).
Dr Djoko Judodjoko yang merupakan seorang dokter bedah ini meninggal dunia usai menangani pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Seorang Dokter Bedah Dikabarkan Meninggal
Meninggalnya dr Djoko ini diketahui dari cuitan Dokter Pandu Rino menulis bahwa dr Djoko meninggal akibat minimnya alat medis di rumah sakit tempatnya bertugas.
Namun di tengah kabar wafatnya dr Djoko, redaksi GridHEALTH.id mendapat informasi bahwa da 3 dokter lainnya yang turut terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Tidak Butuh Obat Dokter, Kelompok Ini Santai Minum Urine Sapi dalam Ritual Tangkal Virus Corona
Bahkan di berbagai media sosial, seperti Twitter, nama-nama dokter tersebut pun mendapat untaian doa dari warganet.
"Sudah ada 4 dokter di Bogor Medical Center (BMC) yang positif virus corona: Dr. Agus Toilin, Dr. Djoko (ahli bedah), Dr. Edison, dan Dr. Ali (dokter anak)," tulis pesan yang beredar.
"Untuk Dr2 lain di BMC spt Dr. Alie syahrie, dan Dr. Agus Taolin semoga lekas sehat kembali dan beraktifitas seperti semula Aaminnn...," tulis seorang warganet di Twitter.
Baca Juga: Update Covid-19; Wisma Atlet Kemayoran Jadi Rumah Sakit Darurat Corona dan Tampung 22.000 pasien
Lantas benarkah hal tersebut terjadi?
Dr Agus Taolin yang sempat menyalonkan diri sebagai calon bupati Belu, Nusa Tenggara Timur akhirnya menyatakan kebenaran mengenai berita yang menyeret namanya tersebut.
Menurutnya, berita ini telah merugikan dirinya dan rekan-rekannya.
Bahkan ia pun menjelaskan hasil pemeriksaan virus corona.
"Hasil pemeriksaan negatif artinya kami aman untuk melakukan tugas.
"Semua petugas medis menghadapi risiko yang besar dalam menjalankan tugasnya dan itu adalah tanggung jawab kami," ujarnya, melalui laman resmi Fokus Nusa Tenggara pada Minggu (22/3/2020).
Baca Juga: Berjuang Sembuhkan Pasien Covid-19, 3 Dokter di Indonesia Ini Meninggal Usai Terpapar Virus Corona
Dr Agus Taolin juga menjelaskan bahwa para petugas medis juga menjalani karantina usai melakukan pemeriksaan pada pasien Covid-19.
"Kami sebagai petugas medis tentu mengikuti standar yang berlaku yaitu menjalani karantina dan pemeriksaan jika memang ada kecurigaan," kata Agus.
Akibat pemberitaan ini, dr Agus Taolin menyebut bahwa informasi ini adalah berita bohong.
Baca Juga: Ahli China; Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir Juni, Tapi Dengan Syarat
"Jadi informasi yang beredar bahwa saya terkena virus corona adalah tidak benar atau bohong atau hoax," tambahnya. (*)
#hadapicorona #berantasstunting