Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Peneliti di ITB Ciptakan Alat Pembunuh Virus Corona

Paa peneliti di ITB kembangkan alat pembunuh virus corona menggunakan sinar UV.

GridHEALTH.id - Demi menanggulangi wabah virus corona (Covid-19), berbagai penelitian terus dilakukan oleh para ahli.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh para peneliti di  Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil mengembangkan sebuah alat pembunuh Covid-19.

Dimana alat tersebut diberi nama mobile disinfektan high power menggunakan sinar UV Tipe-C.

Alat ini diklaim mampu mensterilisasi droplet/micro-droplet yang mengandung virus COVID-19 di suatu ruangan.

Alat tersebut juga dirancang khusus untuk digunakan di rumah sakit rujukan COVID-19.

Dialnsir dari situs resmi itb.ac.id, Dosen Prodi Fisika FMIPA ITB, Bagus Endar Bachtiar N mengatakan alat tersebut memiliki power yang cukup besar untuk melemahkan virus.

Baca Juga: Heboh PNS Puskesmas Jadi Pelakor, Warganet Geram Lihat Sang Suami Selingkuh Bawa Anak Sulung hingga Status Kepegawaian Terancam

Baca Juga: Tentang Covid-19 dan Yang Dilakukan Via Vallen Usai Sang Adik Dinyatakan Positif Virus Corona

Bahkan, ITB mengklaim jika alat ini juga sanggup mematikan virus corona dengan merusak DNA COVID-19.

”Dengan power yang besar, alat ini tidak hanya dapat melemahkan virus, Tetapi juga dapat mematikan virus dengan merusak DNA-nya menggunakan paparan sinar UV,” ujar Bagus.

Dijelaskan jika alat ini memiliki power yang cukup besar, yakni sekitar 750-1000 watt dan mampu memancarkan radiasi 25 watt/m2 pada radius 1 meter.

Baca Juga: Dokter Dibuat Heran Suhu Tubuhnya Dikategorikan Bukan Manusia

Alat itu juga mampu memancarkan radiasi UV-C 2.8 watt/m2 untuk ruangan dengan volume sebesar 108 m3 atau setara dengan ruangan ukuran 6x6x3 meter.

Bagus menerangkan jika tingkat radiasi yang dimiliki temuannya dua kali lebih besar ketimbang cahaya matahari.

Baca Juga: Penggunaan Masker Menurut WHO; Perlindungan Palsu Bagi Orang Sehat

Alat ini juga dilengkapi sistem telecontroller yang dapat dioperasikan menggunakan laptop atau handphone dari jarak jauh.

”Pancaran energi radiasi UV-nya dua kali lebih besar dari cahaya matahari. Oleh karena itu, alat ini tidak perlu dipancarkan terlalu lama, cukup dalam waktu 5 menit,” ujar Bagus.

Sinar UV tipe C yang terdapat dalam alat tersebut adalah standar sinar UV yang digunakan untuk sterilisasi peralatan dari mikroba atau patogen.

Baca Juga: Mengenai New Normal Mahfud MD Tegaskan 3 Indikator, Bukan dari Pendekatan Ekonomi tapi Ro & Rt

Perlu diketahui sinar UV tipe C itu memiliki energi yang tinggi dan panjang gelombangnya relatif pendek.

Cara kerja alat ini adalah dengan menyinari ruangan menggunakan sinar UV.

Disinfektan buatan ITB ini disebut bisa menjangkau seluruh sudut ruangan dan akan membunuh virus yang melayang-layang di udara dalam aerosol/micro-droplet.

Baca Juga: Anies Baswedan Gigit Jari, Tak Ada Nama Jakarta di 102 Daerah yang Diperbolehkan Terapkan New Normal

“Perangkat ini bisa dipakai untuk mensterilkan ruangan maupun udara,” ujar Bagus.

Alat ini rencananya tidak hanya menggunakan listrik namun juga menggunakan sumber tenaga ACCU.

Bagus mengatakan jika ACCU digunakan agar alat tersebut dapat dipakai melalui mobile, misalnya di dalam lift dan dapat dikontrol secara jarak jauh.

Baca Juga: Seluruh Kecamatan Masuk Zona Hitam Covid-19, Pemkot Bandung Malah Longgarkan PSBB di Beberapa Sektor

Terlepas dari kelebihan alat ini, perlu dipahami bahwa sinar UV tipe C yang digunakan sangat berbahaya jika terkena langsung ke kulit dan mata manusia.

Untuk itu, ruangan yang akan disterilisasi harus dipastikan steril dari manusia saat akan menggunakan alat tersebut.(*)

 Baca Juga: Kisah Drakor di Dunia Nyata; Putra Raja Thailand Dipisahkan dari Ibunya, Ayahnya Bersama 20 Selir di Jerman Karena Pandemi Covid-19, Sang Pangeran Depresi

 #berantasstunting #hadapicorona