Find Us On Social Media :

17 Hari Lalu Bertemu Idris Elba, Pebalap Lewis Hamilton Tolak Lakukan Tes Corona, Kenapa?

Lewis Hamilton tolak jalani tes corona usai bertemu Idris Elba

GridHEALTH.id - Usai pernyataan Idris Elba yang mengaku positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Senin (16/3), sekarang istrinya, Sabrina Dhowre yang turut menderita penyakit yang sama.

Sabrina mengatakan bahwa dirinya positif Covid-19 karena tetap nekat merawat sang suami yang tengah sakit.

Baca Juga: Tanpa Gejala, Idris Elba 'Heimdall' Positif Covid-19: 'Tetap di Rumah dan Bersikap Pragmatis'

Sementara Idris Elba dan istrinya dilanda infeksi pandemi global, seorang pebalap sekaligus rekannya, Lewis Hamilton mengalami hal yang cukup buruk.

 

Melalui akun resmi Twitter-nya pada Sabtu (21/3), Lewis Hamilton mengaku bahwa dirinya sempat bertemu dengan Idris Elba.

Baca Juga: Bupati Karawang dan 4 Orang Pejabat Jabar Positif Covid-19 Usai Hadiri Acara Bersama Ridwan Kamil di Karawang

"Saya ingin memberi tahu kalian bahwa saya baik-baik saja, merasa sehat dan berolahraga dua kali sehari. Saya tidak memiliki gejala, dan sekarang sudah 17 hari sejak saya bertemu dengan Sophie (istri Perdana Menteri Kanada Gregoire Trudeau) dan Idris. Saya telah menghubungi Idris dan senang mendengar dia baik-baik saja," tulis Lewis Hamilton.

Meski mengaku sehat, pebalap Formula 1 asal Inggris ini rupanya juga tetap tanggap untuk melakukan tes crona.

Sayangnya, usaha tersebut sia-sia meski Lewis Hamilton telah mendatangi dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia: Indonesia Duduki Peringkat Ketiga Penderita TBC di Dunia, Pemerintah Gencarkan 3 Langkah Pencegahannya

"Saya memang berbicara dengan dokter saya dan mengecek apakah saya perlu melakukan tes, tetapi kenyataannya adalah jumlah tes hanya sedikit yang tersedia dan ada orang yang membutuhkannya lebih dari saya, terutama ketika saya tidak menunjukkan gejala apa pun," ujarnya.

Seperti diketahui, akibat membludaknya jumlah penderita virus corona di dunia, jumlah alat kesehatan pun mengalami penurunan pasokan.

Baca Juga: Alami Batuk dan Sesak Napas Usai Terbang dari Malaysia, Kapten Pilot Indonesia Meninggal Dunia Diduga Positif Virus Corona

World Health Organization (WHO) memperingatkan potensi kekurangan pasokan peralatan pelindung medis untuk memerangi virus corona secara global.

WHO mencatat sejak pandemi virus corona menyebar, harga masker bedah telah meningkat 6 kali lipat, masker respirator N95 telah 3 kali lipat, dan pakaian pelindung harganya naik 2 kali lipat. 

Diperkirakan petugas kesehatan setiap bulan akan membutuhkan 89 juta masker, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta pasang kacamata pelindung.

Baca Juga: 4 Pertanyaan Krusial Pasien Jantung Terkait Virus Corona Kepada Dokter, Simak Jawabannya

Selain itu, walau Centers for Disease Control and Prevention menyebut biaya tes corona gratis, namun tak sedikit klinik di negara luar yang mematok tarif tinggi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tersebut.

Terlepas dari itu, WHO juga sempat mengimbau untuk melakukan tes corona pada seseorang yang memiliki gejala.

Baca Juga: Alami Batuk dan Sesak Napas Usai Terbang dari Malaysia, Kapten Pilot Indonesia Meninggal Dunia Diduga Positif Virus Corona

Adapun gejala infeksi virus corona (Covid-19), yaitu batuk, sakit tenggorokan, demam, bahkan sesak napas. (*)

 #hadapicorona #berantasstunting