Find Us On Social Media :

Mempelai Pria Suhu Tubuhnya Tinggi, Menikah Jalan Terus Ditengah Wabah Corona dengan APD Jas Hujan

Mengenakan Jas Hujan dan Tertutup Masker, Sepasang Pengantin Asal Temanggung Nekat Gelar Akad di Tengah Pandemi Corona.

GridHEALTH.id - Berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk terhindar dari penyebaran virus corona (Covid-19) salah satunya menggunakan jas hujan.

Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan sepasang pengantin yang melakukan akad nikah sambil mengenakan jas hujan.

Dilansir dari Grid.id, foto tersebut diunggah pada Kamis (26/03/2020) oleh pemilik akun Twitter @NoviaFm.

Berdasarkan keterangan dalam foto tersebut, prosesi akad ini diadakan di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah.

Tak hanya menggunakan jas hujan, mereka juga mengenakan masker bedah untuk menutupi mulut dan hidung masing-masing.

Sementara sang penghulu tampak menggunakan sarung tangan.

Baca Juga: Virus Corona (Covid-19) Dapat Memengaruhi Mata? Memerah dan Berair Segera ke Dokter Walau Tanpa Demam

Baca Juga: Lockdown di Italia Sebabkan Ekonomi Menurun hingga Sebabkan Penduduk Kelaparan, Bahkan Ada yang Nekat Lakukan Penjarahan Supermarket

Menurut penjelasan dalam postingan, hal ini dilakukan sebab suhu tubuh sang mempelai pria tinggi saat dicek petugas puskesmas.

Khawatir kondisi itu merupakan gejala Covid-19, mereka pun disarankan untuk mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Alhasil mereka yang menghadiri prosesi akad nikah mengenakan jas hujan sebagai alternatif.

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Terbebas Virus Corona, Desinfektan Hydrogen Peroxide Justru Sebabkan Iritasi Paru-paru Parah

Terlepas dari viralnya foto tersebut, muncul pertanyaan seberapa efektifkah jas hujan dalam menangkal virus corona?

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia Jakarta, Dr Abdul Halik Malik menilai penggunaan jas hujan berbahan plastik bisa menggantikan APD standar dalam mencegah virus corona.

Baca Juga: Lockdown di India Kacau, Risiko Penyebaran Virus Corona Meningkat

Terlebih saat ini juga banyak tenaga medis yang menggunakan jas hujan sebagai alternatif APD yang diketahui ketersediaannya sangat terbatas.

Namun, Abdul mengingatkan bahwa tak semua jas hujan bisa dimanfaatkan sebagai APD dalam kasus Covid-19.

Baca Juga: Nenek 102 Tahun Ini Sembuh dari Covid-19, Diapun Lolos dari Wabah Flu Spanyol 1917

Menurutnya syarat jika jas hujan ingin digunakan harus terbuat dari bahan yang bisa menahan air dan tidak mudah robek.

"Virus corona tu kan menular melalui droplet (cairan tubuh) dan areosol (hembusan napas) pasien yang terinfeksi kemudian kontak dengan benda-benda. Nah, bahan yang berupa plastik itu kan tentu tidak tembus air, jadi mungkin tetap dibolehkan," ujar Abdul saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/3).

Baca Juga: Patut Ditiru, Kebiasaan Orang Jepang Hingga Bisa Menahan Laju Pandemi Virus Corona

Meski begitu ia juga menegaskan bahwa penggunaan jas hujan juga memiliki kelemahan lantaran memiliki kualitas dan tingkat ketebalan bahan plastik yang tidak memenuhi standar APD medis.

Ia menambahkan jika jas hujan yang bisa digunakan sebagai pengganti sementara APD harus berbahan plastik tebal sehingga bisa menahan air dengan baik.

Baca Juga: Agar Tak Mudah Sakit, Tingkatkan Imunitas Tubuh di Saat Wabah Melanda

Syarat tersebut diberikan lantaran penularan virus corona cenderung melalui media berupa cairan pasien terpapar.

"Tidak semuanya (jas hujan) cocok dijadikan APD, karena mungkin ada jas hujan yang mudah robek atau bocor. Jadi tidak memberikan perlindungan maksimal juga," ungkapnya.(*)

Baca Juga: Aneka Makanan Sehat yang Baik Untuk Paru-paru Saat Pandemi Corona

 

 #berantasstunting

#HadapiCorona