Find Us On Social Media :

Curahan Hati Anak Korban Virus Corona; 'Enggak Bisa Lihat Muka Mama Papa Untuk yang Terakhir Kalinya'

Cuma Bisa Nangis Pasrah Tak Bisa Lihat Orang Tuanya, Anak korban corona ini bahkan Tak Tahu di Mana sang Ayah Dikuburkan

GridHEALTH.id -  Eva Rahmi Salama harus menelan pil pahit saat virus corona (Covid-19) melanda Indonesia.

Bagaimana tidak, virus yang bersaladari Wuhan China itu diketahui telah merenggut nyawa kedua orangtuanya.

Bahkan karena Covid-19 itu juga Eva Rahmi tidak bisa melihat wajah kedua orangtuanya untuk terakhir kali.

Alhasil kisah Eva Rahmi yang di curahkan ke media sosial pun sempat viral dan menjadi perbincangan hangat warganet. 

Sampai-sampai Eva Rahmi diundang Program Mata Najwa untuk membagikan pengalaman menyesakannya itu.

Dilansir dari tayangan Mata Najwa pada Selasa (25/3/2020) via Sosok.id, awalnya Eva Rahmi membenarkan bahwa foto yang viral di media sosial benar dirinya.

Dalam foto yang viral tersebut, Eva Rahmi menghadiri pemakaman ibunya hanya ditemani oleh dua anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Satu Kecamatan di Sukabumi Dikarantina Parsial, 300 Orang Positif Covid-19, Tertinggi di Jabar

Baca Juga: Kesaksian Pasien Covid-19 di Jawa Tengah yang Sembuh Berkat Empon-empon

Tidak terlihat anggota keluarga lainnya atau pelayat yang datang di prosesi pemakaman tersebut.

Hal ini lantaran Eva Rahmi memang sengaja meminta agar sanak saudara, keluarga,atau teman-temannya tidak datang melayat.

"Iya, jadi sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya datang ke pemakaman mama karena saya khawatir mereka bisa tertular. Jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," ujar Eva Rahmi.

Lebih lanjut, Eva Rahmi mengaku sempat cemas dan waswas saat melihat prosedur prosesi pemakaman ibundanya.

Baca Juga: Berbagai Negara di Dunia Berlomba Ciptakan Vaksin Virus Corona, Tapi Pakar Vaksin Malah Ragu Soal Ini

Sebab, pada saat menguburkan sang ibunda, Eva Rahmi melihat tak ada petugas medis yang ikut mendampingi.

"Pas di pemakaman, saya pikir ada petugas medis yang pakai baju APD, ternyata tidak. Hanya ada tukang gali kubur sekitar 7 orang kalau tidak salah," ujar Eva Rahmi.

"Mereka (tukang gali kubur) hanya pakai baju seadanya dengan masker wajah dan sarung tangan, itu saja. Makanya saya takut mudah-mudahan mereka tidak terpapar," sambungnya.

Baca Juga: Tidak Ada LockDown, Jokowi Tegas Larang Mudik Masyarakat Untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Fakta bahwa Eva Rahma tidak bisa melihat wajah kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya, tentu membutnya sedih.

Ya, jangankan melihat wajah kedua orang tuanya, lokasi makam sang ayah yang juga meninggal akibat virus Corona, Eva Rahmi tak diberitahu.

Melansir tayangan Mata Najwa, Eva Rahmi mengaku sama sekali tidak tahu apakah ayahnya dimakamkan dengan prosedur pemakaman yang sama dengan sang ibu atau tidak.

Baca Juga: Mempelai Pria Suhu Tubuhnya Tinggi, Menikah Jalan Terus Ditengah Wabah Corona dengan APD Jas Hujan

Pasalnya, sang ayah dimakamkan beberapa jam lebih lambat dari waktu kematiannya.

Padahal menurut prosedur yang dikeluarkan oleh pemerintah, pemakaman jenazah positif terinfeksi Covid-19 hanya diberi waktu 4 jam dari waktu kematian.

"Enggak, sama sekali enggak tahu. Kalau untuk Papa itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) pagi. Jadi sebenarnya itu sangat berisiko sekali," ungkap Eva Rahmi.

Baca Juga: Positif Kena Virus Corona? Ini Peluang Sembuh Tidaknya Menurut Pakar Kesehatan Inggris

Selain itu, Eva Rahmi mengaku sempat tak mendapatkan kejelasan terkait kematian sang ayah.

"Dan saya juga engga tahu, dimana papa saya akan dikuburkan. Mereka pun tidak tahu, mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes. Saya juga dilarang keluarga hadiri pemakaman Papa karena risikonya tinggi," lanjutnya.

Eva Rahmi menjelaskan bahwa meskipun pahit, ia harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan pemerintah untuk melindungi dirinya dan anggota keluarganya yang lain.

Baca Juga: Lockdown di Italia Sebabkan Ekonomi Menurun hingga Sebabkan Penduduk Kelaparan, Bahkan Ada yang Nekat Lakukan Penjarahan Supermarket

"Mereka naruh (jasad sang ayah) di ruang jenazah, saya tak boleh mendekat karena risiko paparannya lebih tinggi. Selama dirawat pun saya sudah minta untuk bisa melihat mereka, tapi tidak dikasih.

Ya maka dari itu saya ngerasa nggak bisa ngapa-ngapain. Enggak bisa lihat muka mama papa untuk yang terakhir kalinya," pungkas Eva Rahmi sambil menitikan air mata.(*)

Baca Juga: Virus Corona (Covid-19) Dapat Memengaruhi Mata? Memerah dan Berair Segera ke Dokter Walau Tanpa Demam

#berantasstunting

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Jadi Yatim Piatu Selang 2 Hari, Anak Korban Meninggal Virus Corona Cuma Bisa Nangis Pasrah Tak Bisa Lihat Orang Tuanya, Bahkan Tak Tahu di Mana sang Ayah Dikuburkan