Find Us On Social Media :

6 Gejala Tak Umum Virus Corona, Dari Kelelahan Mental Sampai Sakit Mata, Justru Paling Berbahaya

Ilustrasi mata: Gejala tidak umum virus corona bisa dilihat dari kesehatan mata.

GridHEALTH.id - Salah satu faktor virus corona (Covid-19) menyebar begitu cepat adalah infeksi tanpa gejala atau bukan merupakan gejala umum.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal science sebelumnya menemukan, ada penduduk yang terpapar virus corona namun tak memiliki gejala umum.

Penelitian ini pun melihat sekitar 6 dari 7 kasus infeksi memang tidak terdeteksi.

Penyebabnya karena memiliki gejala ringan bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Manusia dengan gejala ringan atau tanpa gejala inilah yang dapat menularkan virus SARS CoV-2.

Dan itu menciptakan penyakit besar pada orang lain.

Karenanya penting bagi masyarakat untuk selalu mengetahui setiap gejala dari virus corona novel ini.

Gejala umum infeksi virus corona novel ini, menurut WHO; demam, sakit tenggorokan, batuk, napas cepat, dan hidung tersumbat.

Tapi ada gejala lain yang ternyata acapkali kita sepelekan. Namun justru itu yang berbahaya.

Baca Juga: Cara Raja Thailand Isolasi Diri Hadapi Corona yang Mewabah di Negaranya

Baca Juga: Prediksi Redanya Pandemi Virus Corona di Indonesia Menurut Para Ahli

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : 'Kami Tetap Melayani, Meski Dalam Sebulan 12 Anggota Kami Jadi Korban'

Dilansir dari Business Insider, Wakil direktur Medis di perusahaan telemedicine K Health, Dr. Edo Paz, mengungkapkan, beberapa dokter yang menangani pasien virus corona, melihat beberapa gejala lain tidak umum yang biasanya tidak dikaitkan dengan Covid-19.

Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala yang tidak umum tersebut ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

Lebih lanjut, seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona tidak umum dan harus mendapatkan perhatian.

1. Kehilangan indera perasa dan penciuman

Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : 'Kami Tetap Melayani, Meski Dalalm Sebulan 12 Anggota Kami Jadi Korban'

Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.

"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."

Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.

Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.

Baca Juga: Keamanan Belanjaan Online Dari Penularan Infeksi Virus Corona

Baca Juga: Update Covid-19; Berita Baik Wabah Corona di Indonesia, Kemarin 103 Pasien Dinyatakan Sembuh

2. Kelehahan Fisik

Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.

Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.

Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.

Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.

Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.

"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.

Baca Juga: Hadapi Corona, Lipi dan Danone Produksi Disinfektan dan Hand Sanitizer Khusus Untuk GugusTugas COVID-19

"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."

3. Kelelahan mental

Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.

Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.

Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.

"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.

"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."

Baca Juga: Terapkan PSBB, McDonald’s Indonesia Tutup Sementara Layanan Makan di Tempat Selama 14 Hari ke Depan Akibat Covid-19

Baca Juga: Indonesia Negara Terdampak Virus Corona, Kalau Menurut Dokter Paru Ini Seluruh Warga Seharusnya Dianggap ODP

4. Kehilangan nafsu makan

Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.

Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.

Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.

Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.

Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."

Baca Juga: Berawal dari Seorang Siswa Alami Demam Berdarah, 300 Polisi Sukabumi Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona

5. Sakit perut

Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.

Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.

Mereka menemukan bahwa 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di provinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.

Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.

Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.

Baca Juga: Covid-19 Tidak Takut dengan 7 Hal Berikut yang Digadang-gadang Bisa Mengenyahkannya

6. Sakit mata

Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.

Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.

Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.

Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan.

Baca Juga: Sinar Matahari Sehat Bagi Tubuh, Begini Cara Menikmatinya yang Aman

Itulah gejala tidak umum virus corona yang penting untuk diketahui.

Menurut Paz tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana virus corona akan berdampak pada seseorang.

Maka dari itu penting juga untuk selalu melakukan pencegahan.

"Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,".

"Dan jangan menyentuh wajah jika memungkinkan!" pungkas Paz.(*)

Baca Juga: Kemungkinan Masih Bisa Menularkan Virus Corona, Begini Tahapan Penanganan Jenazah Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona