Find Us On Social Media :

Update Covid-19; WANTED Dokter Pengungkap Pertama Virus Corona Mendadak Hilang, Ini Kronologinya

Dokter Ai Fen, dokter pertama yang menemukan virus corona baru pada manusia hilang.

GridHEALTH.id – Wabah virus corona telah merambah dunia.

Banyak negara yang lumpuh karenanya.

Banyak pula sektor ekonomi yang ambruk karenanya.

Malah karena virus tak kasat mata ini, banyak terjadi kerusuhan di beberapa negara. Sepertihalnya di India.

Baca Juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah COVID-19, Paramedis Dilempar Batu dan Kayu, Bupati Turun Tangan Gali Sendiri

Negara Tiongkok alias China, pun menjadi salah satu negara yang terdampak dari virus corona ini.

Malah negara pertama di dunia yang heboh dan melakukan LockDown karena virus ini adalah China.

Di China pula awal mula cerita virus corona ini bermula dan ditemukan.

Tersebut Ai Fen, di adalah dokter di Wuhan, China, yang pertama kali mengungkap virus corona.

Kini dia dilaporkan menghilang. Banyak spekulasi beredar di China prigal dokter cantik ini sampai menghilang.

Baca Juga: Seorang PNS Bawa Paksa Pulang Keluarganya yang Positif Corona dan Sakit Berat dari RSUD Cianjur

Baca Juga: 2500an Sampel Pasien Corona dari 100 Instansi Diterima Lemba Eijkman, Butuh Biaya Besar tapi Tidak Bisa Ditolak

Tak sedikit yang kekhawatir jika dokter Ai Fen ditahan.

Spekulasi itu bisa benar, bisa salah. Tapi jika merunut ke belakang sepak terjang dokter wanita ini, dirinya menjadi perhatian dunia pada Maret 2020.

Hal itu karena Ai Fen mengutarakan apa yang dialaminya ketika pertama kali menyuarakan keberadaan patogen baru itu pada akhir Desember 2019.

Dokter Ai Fen menuturkan, dia menghadapi "teguran keras yang tak pernah terjadi sebelumnya" dari komisi disiplin Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Baca Juga: Saking Menumpuknya Mayat Korban Covid-19, Milan Tutup Tempat Kremasi

Sebabnya, pada 30 Desember 2019, dia mengunggah hasil diagnosis seorang pasien di WeChat dan memberikan keterangan "virus corona SARS".

Gambar itu segera menyebar, dan mendiang dokter Li Wenliang pun menyuarakan kekhawatirannya akan virus yang kini membunuh lebih dari 47.000 orang di dunia itu.

Li Wenliang, yang meninggal karena wabah corona pada 7 Februari 2020, pun sempat diperingatkan otoritas setempat.

Pasalnya dianggap "menyebarkan informasi tidak benar". 

Mengenai dokter Ai Fen sendiri, dikabarkan 60 Minutes Australia, sudah tidak terlihat lagi setelah memberikan wawancara kepada People, yang mengkritik manajemen rumah sakit dalam merespons temuannya pada saat itu.

Baca Juga: Langkah Keras Dilakukan, Italia Telah Ratakan Kurva Penyebaran Covid-19

Baca Juga: Pemerintah Tak Larang Mudik, Anak Ini Tularkan Covid-19 Pada Ayahnya Saat Pulang Kampung dari Jakarta ke Ciamis

Untuk diktehui, tak lama setelah wawancara itu tayang, yang kemudian dihapus, Ai Fen dengan Beraninya mengunggah sebuah gambar disertai keterangan di akun Weibo-nya.

"Sebuah sungai, jalan, jembatan, dan jam yang berdentang," kata Ai Fen di Weibo, seperti dikutip RFA via Daily Mail, Rabu (1/4/2020).

Ini bisa jadi sebuah isyarat mengenai dirinya, yang sengaja dipublikasikan Ai Fen, supaya banyak masyarakat yang tahu.

Adapun berkebangnya rumor Ai Fen menghilang terjadi setelah Pemerintah China dikritik karena dianggap menutupi situasi tentang pandemi virus corona yang terjadi.

Baca Juga: Update Covid-19; Siap-siap Indonesia Akan Masuki Masa Kritis Corona

Beijing disebut berusaha menutupi kabar terkait patogen tersebut dengan menghukum tim medis yang menemukan dan menyebarluaskannya.

Kemudian memberi penyangkalan bahwa Covid-19 tidak ada transmisi antar-manusia, hingga menunda karantina di wilayah yang terdampak.

Mungkin karena itu hingga saat ini, sejumlah kalangan, termasuk warga di Wuhan, menduga angka sebenarnya infeksi virus SARS-Cov-2 itu jauh lebih tinggi dari yang ditelah dipublikasikan.

Ada satu fakta menarik mengena dokter Ai Feng. Dalam wawancara sebelum dia tidak terlihat lagi, direktur departemen darurat itu mengaku menyesal tidak lebih berani menyuarakannya lebih keras.

Sebab, empat koleganya, termasuk Dokter Li Wenliang, terpapar Covid-19 dan meninggal ketika berjuang untuk merawat para pasien.

Baca Juga: Berjemur Memperkuat Kekebalan Tubuh Melawan Virus Corona, Jam Berapa Waktu yang Tepat?

Baca Juga: Sedih, Kakek Ini Hanya Bisa Menatap Sang Cucu dari Balik Jendela Karena Virus Corona

"JIka saya tahu akhirnya bakal seperti ini, saya tak peduli akan hukuman. Saya akan terus menyuarakannya kepada siapa pun," katanya.

Sang dokter menceritakan, semua terjadi pada 30 Desember 2019, ketika dia melihat banyak pasien dengan gejala mirip flu tak bisa ditangani dengan pengobatan biasa.

Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus".

Seketika dia langsung melingkari kata SARS, mengambil foto, dan segera mengirimkannya kepada mantan teman sekelas di jurusan kedokteran yang bekerja di rumah sakit lain.

Dia juga sampai memanggil koleganya dari departemen pernapasan (Pulmonology) yang kebetulan tengah melintas di dekatnya.

Baca Juga: PMI Kekurangan Stok Darah, Padahal Mendonorkan Darah Tetap Aman di Tengah Pandemi Virus Corona

"Saya katakan salah satu pasiennya terinfeksi virus mirip SARS," kisahnya.

Segera saja, foto tersebut menyebar di kalangan tenaga medis, termasuk hingga diterima oleh oleh dokter Li Wenliang yang memberikan peringatan sebelum akhirnya sang dokter ditegur aparat.

Malamnya, dia menuturkan menerima pesan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa informasi penyakit misterius itu seharusnya tidak disebarluaskan.

Sebab, kabar yang belum diketahui kebenarannya itu bisa mengakibatkan kepanikan.

Dua hari kemudian, dia dipanggil komite disiplin rumah sakit.

Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan rumor" dan "merusak stabilitas".

Baca Juga: Bukan Cuma Pernikahan Dini, Kondisi Ibu Cerdas juga Penting untuk Cegah Kelahiran Anak Stunting

Baca Juga: 6 Gejala Tak Umum Virus Corona, Dari Kelelahan Mental Sampai Sakit Mata, Justru Paling Berbahaya

"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya.

Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar ataupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Ai Feng mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.

Hingga berita ini diturunkan, keberadaan Ai Feng masih menjadi misteri.(*)

Baca Juga: Update Covid-19; Berita Baik Wabah Corona di Indonesia, Kemarin 103 Pasien Dinyatakan Sembuh

 #berantasstunting

#HadapiCrona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Ai Fen, Pengungkap Pertama Virus Corona, Dikabarkan Menghilang", https://www.kompas.com/global/read/2020/04/02/145117270/dokter-ai-fen-pengungkap-pertama-virus-corona-dikabarkan-menghilang?page=all#page2.