Find Us On Social Media :

Dihadapan DPR Sosok Ini Ungkap Kelemahan Indonesia Dalam Hadapi Corona

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 saat memberikan paparan terkait perkembangan penanganganan Covid-19 di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (16/3).

GridHEALTH.id - Sebulan sudah Indonesia dilanda virus corona (Covid-19). Tetapi sejak diumumkannya pertama kali awal bulan Maret lalu, kasus pasien positif virus corona terus melonjak tajam setiap harinya.

Dikutip dari worldometers.info/corona virus, update Covid-19 di Indonesia hingga Jumat (3/4/2020) pukul 11.00 WIB terdapat total 1.790 kasus virus corona dimana 170 orang dinyatakan meninggal dunia.

Melihat kejadian tersebut, sosok ini akhirnya membeberkan kelemahan Indonesia dihadapan Anggota DPR RI dalam menghadapi virus corona.

Baca Juga: Berbagai Metode Test Covid-19; PCR, Rapid Test, TCM, Apa Perbedaannya?

Baca Juga: Update Covid-19; WANTED Dokter Pengungkap Pertama Virus Corona Mendadak Hilang, Ini Kronologinya

Dilansir dari CNN Indonesia, sosok tersebut adalah Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Doni Monardo.

Dimana menurutnya saat ini Indonesia tidak memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan secara cepat dalam skala besar.

Baca Juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah COVID-19, Paramedis Dilempar Batu dan Kayu, Bupati Turun Tangan Gali Sendiri

Hal itu diungkapkan Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang dilakukan secara virtual, Kamis (2/4/2020).

"Kelemahan kita adalah tidak memiliki alat untuk memeriksa secara cepat dalam skala besar," ungkapnya.

Baca Juga: Seorang PNS Bawa Paksa Pulang Keluarganya yang Positif Corona dan Sakit Berat dari RSUD Cianjur

Lebih lanjut Doni juga mengatakan bahwa 44 laboratorium milik Kementerian Kesehatan juga belum memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani pandemi virus corona ini.

"Sehingga yang efektif baru 13 lab," ungkapnya.

Baca Juga: 2500an Sampel Pasien Corona dari 100 Instansi Diterima Lemba Eijkman, Butuh Biaya Besar tapi Tidak Bisa Ditolak

Meski begitu, doni mengatakan bahwa pihaknya selaku Pemerintah terus berupaya mendatangkan alat tes  (PCR) dengan jumlah yang banyak agar tes PCR tak hanya berpusat di Pulau Jawa saja.

"Untuk PCR, kami akan datangkan dari sejumlah negarpolymerase chain reactiona sebanyak mungkin agar tes bisa dilakukan di Jawa maupun di luar Pulau Jawa," ujarnya.

Baca Juga: Anies Bawesdan Khawatirkan Mortalitas Covid-19 di DKI; 'Sudah di Atas Angka Rata-rata Dunia'

Jenderal TNI itu juga berujar bahwa Pemerintah juga terus berusaha mendistribusikan alat pelindung diri (APD) ke seluruh provinsi di Indonesia.

"Seluruh provinsi di Indonesia telah menerima APD. Terkecil sekitar 5.000 unit, terbesar DKI 58 ribu unit. Meskipun sudah terpenuhi, bisa jadi beberapa hari ke depan akan kekurangan stok yang sangat cepat," katanya.

Baca Juga: Covid-19 Mengancam Profesi Jurnalis di Indonesia, CNN dan Metro TV Sudah Terkena Imbasnya

"Kalau ini kita tingkatkan mungkin ini akan jauh lebih baik," tambahnya.(*)

Baca Juga: Saking Menumpuknya Mayat Korban Covid-19, Milan Tutup Tempat Kremasi

 #berantasstunting #hadapicorona