GridHEALTH.id - Dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), penggunaan dan penyemprotan disinfektan dinilai salah satu yang efektif.
Hal ini membuat disinfektan menjadi salah satu barang yang langka di pasaran.
Sehingga masyarakat pun banyak yang memilih untuk membuat cairan disinfektan sendiri dengan memanfaatkan cairan pemutih pakaian sebagai campuran bahan disinfektan.
Padahal nyatanya mencampurkan cairan pemutih pakaian dengan bahan lain ini sangat tidak disarankan karena bisa berbahaya.
Sebab tindakan salah kaprah tersebut justru dapat mengurangi efektivitas cairan pemutih pakaian serta bisa jadi menyebabkan timbulnya reaksi kimia yang beracun dan membahayakan.
Baca Juga: Bukannya Terhindar Covid-19, Gunakan APD dan Disinfektan Justru Salah Jika Sembarangan
Diketahui cairan pemutih pakaian mengandung sodium hypochlorite yang disebut bisa membunuh kuman dan virus, termasuk virus influenza, staphylococcus, streptococcus, salmonella, juga virus salesma.
Sodium hypochlorite ini akan mengoksidasi atau membakar membran pelindung bakteri dan cangkang protein virus, sehingga mikroorganisme ini mudah dihancurkan.
Sayangnya saat dicampur dengan bahan kimia lain membuat material aktif pada cairan pemutih menjadi tidak maksimal.
Dilansir dari Washington State Department of Health, berikut 3 bahan yang tidak dianjurkan untuk dicampurkan dengan cairan pemutih pakaian;
Baca Juga: Di-PHK Karena Covid-19 Segera Daftarkan Diri ke Disnakertrans Agar Dapat Insentif, Hari Ini Terakhir
1. Cairan pemutih dan ammonia
Ammonia merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat pada produk pembersih rumah tangga seperti sabun pembersih kaca, pembersih bak mandi, sabun pel lantai, dan larutan pembersih toilet.
Ammonia ini sangat berbahaya jika dicampurkan dengan cairan pemutih pakaian sebab bisa menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan gas beracun bernama kloramin.
Jika gas tersebut terpapar pada manusia bisa mnimbulkan gejala berupa batuk, mual, sesak napas, napas pendek, mata berair, sakit dada, iritasi tenggorokan, hidung dan mata, serta pneumonia dan cairan di paru-paru.
Baca Juga: Menurut Bill Gates, Ini Tiga Langkah Matikan Virus Corona (Covid-19)
2. Cairan pemutih dengan acid/asam
Asam juga sangat berbahaya jika dicampurkan dengan cairan pemutih pakaian.
Dimana asam biasanya terdapat pada produk cuka, pembersih kaca, deterjen, dan sabun cuci piring.
Ketika dua bahan tersebut bercampur maka dapat menghasilkan gas asam klorin yang bahkan pada level rendah dan periode waktu yang singkat dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, tenggorokan, mata, hidung, dan paru-paru.
Baca Juga: Amerika Serikat Berduka, Catat Kematian Tertinggi Per Hari di Dunia, 1169 Pasien Covid-19!
Parahnya dalam kadar yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
Selain itu klorin juga dapat diserap melalui kulit, menghasilkan rasa sakit, peradangan, pembengkakan, dan lepuh.
3. Cairan pemutih pakaian dan rubbing alkohol
Umumnya, rubbing alkohol yang dijual di apotek atau toko berkadar 70% hingga 90%, yang artinya memiliki tingkat konsentrasi tinggi.
Dengan begitu rubbing alkohol saja sudah cukup dijadikan sebagai disinfektan.
Baca Juga: 3 Bahan Alternatif Untuk Cuci Sayur dan Buah Saat Wabah Virus Corona
Sayangnya saat dicampur dengan cairan pemutih pakaian justru akan menjadi berbahaya.
Saat dicampur keduanya akan menghasilkan reaksi kimia yang beracun dan berbahaya.
Melihat penjelasan tersebut, tentu mulai dari sekarang kita mesti hati-hati dalam membuat disinfektan sendiri.
Baca Juga: WFH: Ini Bahan Makanan yang Perlu Ada di Rumah dan Tips Jaga Makan
Apalagi asal atau tidak kompeten dalam mencampurkan bahan kimia yang akan dijadikan disinfektan.
Sebab alih-alih membasmi virus corona, disinfektan yang dibuat bisa jadi malah membahayakan diri sendiri.(*)
Baca Juga: Solusi Ridwan Kamil Antisipasi Penolakan Pemakaman Pasien Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona