Find Us On Social Media :

Di Thailand, Bayi Baru Lahir Dipasangi Pelindung Wajah untuk Cegah Covid-19

Di Thailand, Bayi Baru Lahir Dipasangi Pelindung Wajah untuk Cegah Covid-19

GridHealth.ID - Bayi yang baru lahir rentan terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya yang terbilang lemah.

Terlebih dalam pandemi global Covid-19 yang kian merebak seperti saat ini, membuat bayi semakin rentan terhadap infeksi virus yang bisa saja menjangkitnya, termasuk di Thailand.

Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Seperti diketahui, pada saat berita ini dibuat, mengutip worldometers.info, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Thailand mencapai 2,200 kasus, dengan 793 di antaranya yang telah pulih, dan 26 dinyatakan meninggal dunia.

Melihat tingginya angka kasus virus corona di Thailand, membuat pihak Rumah Sakit (RS) di Thailand melakukan pencegahan pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Cara Raja Thailand Isolasi Diri Hadapi Corona yang Mewabah di Negaranya

Dikutip dari dailymail.co.uk, di Thailand, tepatnya di RS wilayah Bangkok, terdapat beberapa bayi yang baru lahir dipasangi alat pelindung wajah.

Sosok bayi dengan alat pelindung wajah itu terlihat dari foto-foto yang beredar dan telah viral di media sosial.

Dalam foto-foto tersebut tampak beberapa bayi sedang tertidur lelap. 

Meski pelindung wajah itu terlihat menutupi hampir setengah tubuh mungil bayi, tetapi bayi-bayi itu tidak merasa terganggu ataupun menangis.

Baca Juga: Kisah Heroik Polwan di Tengah Wabah Corona Melanda Tasikmalaya, Selamatkan Seorang Wanita dan Bayinya

Pelindung wajah yang digunakan oleh bayi baru lahir sama seperti yang digunakan oleh orang dewasa. Hanya saja ukurannya lebih kecil dibandingkan milik orang dewasa.

Penggunaan pelindung wajah ini tidak lain dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa bayi baru lahir rentan terhadap penyakit, hal ini juga disampaikan oleh Dr. Camille Sabella, MD, Direktur Pusat Penyakit Menular Anak di Cleveland Clinic Children.

Baca Juga: Pertama Kali Ditemukan, Seorang Bayi Meninggal Akibat Virus Corona

Menurutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan kehidupan bayi, terutama pada minggu-minggu awal.

“Sistem kekebalan bayi belum matang hingga sekitar 2 sampai 3 bulan,” kata Dr. Sabella, seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.

“Dalam beberapa bulan pertama, sistem kekebalan tubuh - terutama kekebalan yang diperantarai sel - menjadi lebih berkembang. Ini sangat penting dalam membantu anak melawan virus.” tambahnya.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan bayi berusia 2 minggu tidak dapat melawan virus atau bakteri, hampir seperti halnya bayi berusia 3 bulan.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Sudah Sampai Papua, Bayi 7 Bulan Jadi PDP Covid-19

Dalam hal ini, bayi tetap terlindungi melalui sistem kekebalan tubuh dari sang ibu dengan antibodi yang dibagikan melalui plasenta saat akan dilahirkan. 

Menurut Dr, Sabella, Antibodi itu tetap aktif selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Sehingga bisa memberi perlindungan dari bakteri dan virus.

Selain itu, menyusui juga meningkatkan kekebalan dini pada bayi.

Baca Juga: Jadi Zona Merah Corona, Warga Justru Bandel Masih Padati Pasar di Jakarta Barat

Melansir healthychildern.org, ASI menyediakan hampir semua protein, gula, dan lemak yang dibutuhkan bayi untuk sehat.

ASI juga mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi, termasuk antibodi, faktor kekebalan, enzim, dan sel darah putih.

Zat-zat ini melindungi bayi dari beragam penyakit dan infeksi, tidak hanya saat ia menyusui tetapi dalam beberapa waktu setelah bayi disapih.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona