GridHEALTH.id - Risiko menjadi sopir angkutan umum, harus selalu berinteraksi banyak manusia dengan berbagai macam latar belakang.
Malang untuk pak sopir bus satu ini.
Dirinya mendapat penumpang yang tak tahu etika.
Saat di bus yang dikemudikannya, sang penumpang yang sedang batuk, terus saja batuk.
Tapi etika batuknya itu yang menjadi masalah hingga pak sopir kesal.
Baca Juga: Jenazah Perawat Covid-19 Ditolak Warga, Di Tempat Pemakaman Ketiiga Baru Bisa Dikebumikan
Si penumpang batuknya sembarangan. Tidak menutup dengan siku, sapu tangan, atau bajunya.
Pun dirinya sudah tahu batuk tidak mengenakan masker.
Padahal disaat pandemi corona seperti saat ini, wajib untuk selalu mengenakan masker.
Seperti dilansir sfcdcp.org, masker berguna untuk mencegah penularan penyakit, mencegah iritasi, mencegah kambuhnya alergi akibat udara, juga melindungi diri dari paparan polusi udara.
Masker juga membantu membatasi penyebaran kuman.
Sebab ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin mereka mungkin melepaskan tetesan kecil ke udara (droplet) yang dapat menginfeksi orang lain.
Jika seseorang sakit, masker wajah dapat mengurangi jumlah kuman yang dilepaskan oleh pemakainya dan dapat melindungi orang lain dari sakit.
Masker juga melindungi hidung dan mulut pemakai dari percikan atau semprotan cairan tubuh.
Apalagi saat ini pandemi virus corona (Covid-19) telah menyebar ke banyak negara di dunia.
Baca Juga: Jenazah Perawat Covid-19 Ditolak Warga, Di Tempat Pemakaman Ketiiga Baru Bisa Dikebumikan