GridHEALTH.id - Belum usai kasus penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin bertambah, kini Tanah Air digegerkan dengan suara dentuman sejak dini hari Sabtu (11/4/2020).
Tercatat warga di wilayah Jabobedatabek, mengak mendengar dentuman yang diketahui berasal dari dalam bumi.
Baca Juga: Erupsi Gunung Tangkuban Diperkirakan Sepekan, Sayuran juga Buah-buahan Lembang Aman Dikonsumsi
Bahkan menurut beberapa warga di Kabupaten Lampung Selatan, dentuman tersebut telah terjadi sejak Jumat (10/4) pukul 22.00 WIB.
Meski dentuman yang berulang kali terjadi terbukti relatif kecil, namun rupanya asap tebal disertai abu dan hujan sempat mengguyur daerah tersebut
Baca Juga: Langkanya APD Membuat Dokter dan Polisi Terlibat Perkelahian
Usut punya usut, warga pun menganggap bahwa Gunung Anak Krakatau kembali meletus.
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 22.35 WIB.
Dikonfirmasi melalui Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo, tinggi kolom abu Gunung Anak Krakatau teramati 500 meter di atas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut.
Agus mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 38 menit 4 detik," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan menegaskan bahwa suara dentuman yang terjadi berkali-kali itu bukanlah suara erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: Jenazah Perawat Covid-19 Ditolak Warga, Di Tempat Pemakaman Ketiiga Baru Bisa Dikebumikan
"Bukan (berasal dari Anak Krakatau), karena letusannya dikategorikan miskin akan gas, lebih bersifat aliran," kata nya.
Terlepas dari itu, berdasarkan PVMBG dari laporan tim pemantau Gunung Anak Krakatau, bahwa status masih waspada (Level 2) dan aktivitas vulkanik sudah reda. (*)
#berantasstunting #hadapicorona