Find Us On Social Media :

Alat Tes Covid-19 Tak Akurat, Inggris Minta China Kembalikan Uangnya

Inggris meminta China mengembalikan uang pembelian alat tes v. irus corona akibat tidak efektif

Sementara Johnson telah diperbolehkan pulang, para menterinya mendapat tekanan dari publik untuk menjelaskan mengapa jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 di Inggris meningkat begitu cepat.

Jumlah kematian nasional akibat Covid-19 di negara itu telah mencapai 10 ribu orang.

Inggris melaporkan peningkatan kematian lebih dari 900 orang selama dua hari berturut-turut.

Jumlah kematian pada Jumat (10/04) adalah 980 orang dan tercatat telah melampaui total kematian harian tertinggi di Italia -negara yang paling 'terpukul' di Eropa sejauh ini.

 "Inggris kemungkinan akan menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak di Eropa," kata Jeremy Farrar, direktur yayasan kesehatan Wellcome Trust dan anggota panel ilmiah yang memberi nasihat kepada pemerintah, kepada BBC.

Saat diminta mengomentari pernyataan tersebut, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock tidak membantahnya.

Baca Juga: Koma Diabetes Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Apa Penyebabnya?

Baca Juga: 3 Jenis Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Tak Mengganggu ASI

Hancock juga terus diminta menjelaskan masalah kurangnya persediaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis dan tingkat pengujian Covid-19 yang rendah dibandingkan dengan beberapa negara di Eropa. (*)

 

#berantasstunting #hadapicorona