GridHealth.ID - Per 18 April 2020, Spanyol telah melaporkan kasus virus corona (Covid-19) sebanyak 194,416 total kasus.
Kini, angka tersebut mencapai urutan kedua dengan jumlah kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di dunia.
Baca Juga: Spanyol Urutan ke-2 Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, Meninggal Lebih dari 20.000
Padahal, demi memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), Spanyol telah memberlakukan kebijakan lockdown sejak 14 Maret 2020.
Namun, kasus virus corona (Covid-19) di negeri matador itu kian bertambah jumlahnya. Bahkan, sebanyak 20,639 orang telah meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19).
Dalam hal ini, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown di wilayahnya hingga 9 Mei 2020.
Baca Juga: 738 Kematian Dalam Semalam, Spanyol Ubah Arena di Madrid Jadi Kamar Mayat
Perpanjangan lockdown Spanyol selama 2 minggu itu diumumkan Sanchez pada Sabtu (18/4/2020), tepat beberapa jam setelah jumlah korban meninggal Covid-19 melewati angka 20.000.
Baca Juga: Krisis Virus Corona di Ekuador, Jenazah Covid-19 Terlantar di Jalanan
"Kita telah melakukan bagian tersulit melalui tanggung jawab dan disiplin sosial... kita melalui momen paling ekstrem," ujar Sanchez dikutip dari AFP.
Namun, Sanchez menjelaskan bahwa pembatasan yang diperpanjang ini akan sedikit dilonggarkan untuk memungkinkan anak-anak keluar mulai 27 April 2020.
Baca Juga: Langkah Keras Dilakukan, Italia Telah Ratakan Kurva Penyebaran Covid-19
Seperti diketahui, sampai saat ini di Spanyol hanya orang dewasa yang boleh meninggalkan rumah untuk alasan tertentu, yaitu berangkat kerja, belanja makanan atau obat-obatan, mendapat perawatan medis, atau mengajak peliharaan jalan-jalan.
Selama lima pekan belakangan, anak-anak di Spanyol telah menghabiskan waktu di dalam rumah. Meski terbilang aman, namun timbul kekhawatiran mengenai risiko terhadap kesehatan fisik dan mental anak.
Lalu, ada banyak permintaan untuk mengizinkan anak-anak keluar juga, seperti yang dilakukan sebagian besar negara lain.
Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Warga Filipina Dimasukkan Kandang Hewan
Seperti halnya Koalisi Hak Anak-Anak Spanyol telah memperingatkan mengenai masalah fisik dan mental yang mungkin terjadi akibat terus terkurung di dalam rumah.
Kelompok tersebut kemudian meminta pemerintah Spanyol untuk mengizinkan anak-anak keluar rumah agar mereka dapat melakukan aktivitas fisik.
Baca Juga: Lockdown di India Kacau, Risiko Penyebaran Virus Corona Meningkat
Wali Kota Barcelona, Ada Colau juga telah memohon kepada pemerintah pusat Spanyol agar mengizinkan anak-anak keluar rumah.
Baca Juga: Lockdown di Italia Sebabkan Ekonomi Menurun hingga Sebabkan Penduduk Kelaparan, Bahkan Ada yang Nekat Lakukan Penjarahan Supermarket "Anak-anak ini harus keluar. Jangan menunggu lagi: bebaskan anak-anak kita!" seru Colau.
Dengan demikian, pemerintah Spanyol akhirnya menyetujui perihal kelonggaran kebijakan lockdown bagi anak-anak.(*)
#berantasstunting #hadapicorona