Find Us On Social Media :

PDP Covid-19 di Samarinda Kembali Berulah, 2 Kali Ngamuk di RS Lantaran Menolak Diisolasi

PDP Covid-19 di Saramarinda kembali ngamuk di rumah sakit.

GridHealth.ID - Beberapa waktu lalu, sempat diberitakan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) menolak keras dirawat di rumah sakit (RS) dan meminta untuk lakukan isolasi diri di rumah.

Baca Juga: Patah Hati Seorang Dokter Kepada PDP Covid-19, Kepergok Asyik Boncengan Naik Motor dengan Lawan Jenis

Sayangnya, setelah diizinkan untuk isolasi diri di rumah, PDP Covid-19 tersebut dipergoki sedang asyik berboncengan naik motor tanpa menggunakan masker.

Hal itu sebagaimana disampaikan seorang dokter, yang juga Kepala Unit Gawat Darurat (UGD), dr Gia Pratama, di akun Twitter pribadinya @GiaPratamaMD.

Baca Juga: Pasien PDP Corona Di Samarinda Ngamuk Ancam Petugas Dengan Pecahan Kaca, Tak Mau Diisolasi

Hal yang serupa tapi tak sama juga terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/4/20) lalu.

Di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda, seorang PDP virus corona (Covid-19) mengamuk lantaran minta dipulangkan dengan alasan ingin merawat ibunya yang sedang sakit, sejak Sabtu (18/4/2020) malam.

Tak main-main, pasien ini bahkan sudah meninggalkan kamar isolasi menuju pintu gerbang RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Seperti diketahui sebelumnya, pasien yang sama juga pernah mengamuk di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Jumat (10/4/20) lalu.

Baca Juga: Pemerintah Beberkan Hampir 150 Ribu Orang di Indonesia Berstatus ODP dan PDP: 'Ini Jadi Perhatian Besar Kita'

Ketika PDP Covid-19 tersebut mengamuk RSUD AWS, dia memecahkan kaca jendela, mendobrak pintu, dan mengancam perawat pakai pecahan kaca.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia.

Baca Juga: 45 Orang Dinyatakan ODP Setelah Kontak Erat dengan Ibu Hamil PDP Covid-19 yang Telah Meninggal

"Betul, ada satu pasien yang mengancam tenaga medis dengan pecahan kaca jendela, memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu ruangan," kata Osa, Jumat (10/4/2020), dilansir dari detik.com.

Melihat aksi yang membahayakan, tim sempat memulangkan PDP Covid-19 itu satu malam di kediamannya yang terletak di Jalan Pemuda Dua, Samarinda.

Keesokan harinya, tim gugus tugas kembali membujuk dan berhasil membawanya ke ruang isolasi di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Baca Juga: Pasien 09 PDP Corona Kedapatan Naik Ojek, Abang Ojek Dievakuasi, Akhirnya Diisolasi di Rumah Sakit

“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap Petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan, Senin (20/4/2020), dikutip dari Kompas.

Irfan menjelaskan, pasien laki-laki inisial N (52) ingin pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan alasan merawat ibunya yang sedang sakit.

Baca Juga: Tragis! Akibat Salah Diagnosa PDP Covid-19, Pasien Meninggal Tak Diurus hingga Dikucilkan Warga, Padahal Gara-Gara Gagal Jantung

Mengetahui permintaannya yang sulit dipenuhi, akhirnya Tim gugus melakukan negosiasi, dengan mendatangkan seseorang yang dianggap sebagai guru atau senior dari pasien ini.

“Kurang lebih satu jam kita negosiasi baru dia kembali ke kamarnya,” jelas Irfan.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Samarinda juga siap menjamin pengobatan ibunya jika benar sakit.

“Jadi kami minta alamat lengkap ibunya biar Pemkot Samarinda yang urus,” kata dia.

Baca Juga: Kronologi Ibu Hamil PDP Covid-19 yang Meninggal Sempat Keluhkan Pelayanan RS di Facebook

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismid Kosasih mengatakan, butuh cara khusus menghadapi pasien seperti ini.

“Tapi, Alhamdulillah dalam waktu tidak terlalu lama kami berhasil menenangkan dia (pasien) kembali,” kata dia.

Baca Juga: 5 Jam Tak Dapat Penanganan di RSUD dengan Status PDP Corona, Pemred Motor Plus Pertama Minta Maaf ke Jokowi Sebelum Meninggal

Sebelumnya, pasien asal Samarinda ini diketahui sempat melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan, dan diisolasi pada 8 April 2020.

Berdasarkan hasil rapid test pasien dinyatakan reaktif. Sedangkan untuk hasil swab masih menunggu Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona