GridHealth.ID - Kasus pasien yang tidak jujur atas wabah virus corona (Covid-19) bukan sekali ini terjadi. Akibatnya puluhan tenaga medis harus menjalani isolasi diri selama 14 hari.
Hal ini sudah terjadi di beberapa Rumah Sakit (RS), seperti RSUD dr Soedjati Soemodiardjo dan RSUD keraton Pekalongan.
Baca Juga: Cerita Tragis Tenaga Medis di Pekalongan, Menjadi ODP Corona Gegara Pasien dan Keluarganya Tak Jujur
Kasus serupa kembali terulang di Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Jawa Barat.
Awalnya, pada Selasa (14/4/20) lalu, seorang pasien berinisial M (70) masuk IGD RS Ciremai dengan kondisi penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan.
ketidaBaca Juga: Kembali Terulang, Karena Ketidakjujuran Pasien Puluhan Tenaga Medis dan Karyawan Rumah Sakit Jadi Korban Covid-19
Saat tim medis menanyakan riwayat pasien tersebut kepada anggota keluarga, mereka kurang terbuka. Mereka hanya mengatakan kalau pasien memiliki riwayat kencing manis.
“Sayangnya keluarga pasien kurang terbuka. Karena kondisi pasien gawat, kami langsung melakukan pertolongan dengan standar prosedur level 2. Staf kami sudah menggunakan APD level 2 sesuai protokol menteri kesehatan,” Letkol CKM Dr Wildan Sani SpU, Dandenkesyah Cirebon saat konfrensi pers, Senin (20/4/2020), dikutip dari Kompas.
Setelah dilakukan tindakan medis di IGD, pasien berangsur stabil, tekanan darah dan tensi turun, serta pernapasan membaik. Maka pasien dipindah ke ICU.
Untuk berjaga-jaga, tim medis RS TNI Ciremai juga melaksanakan rapid test dan hasilnya negatif.
Sore harinya, tim medis mendapatkan informasi bahwa pasien pernah kontak dekat dengan anggota keluarga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan sudah meninggal.
Dia diketahui membuka bungkus plastik dan peti jenazah anggota keluarga yang suspect Covid-19 sebelum dimakamkan.
Padahal, saat berulang kali ditanyakan tentang riwayat penyakit maupun riwayat perjalanan pasien, keluarga hanya mengatakan dia memiliki kencing manis saja.
“Keluarga pasien tidak jujur. Kita mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah. Kami tidak mendapatkan keterangan secara gamblang dari keluarga pasien. Tidak mungkin kami tanyakan pada pasien, karena kondisi pasien sudah koma,” kata Kepala RS TNI Ciremai Letkol CKM Andre Novan, Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Curhat Pilu Perawat yang Bertugas Cabut Ventilator, 'Aku Bagaikan Malaikat Pencabut Nyawa'
Akibatnya, sebanyak 21 tenaga medis di RS TNI Ciremai harus menjalani isolasi mandiri. Mereka terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU dan 1 dokter spesialis saraf.
Terhadap pasien yang berbohong tersebut RS TNI Ciremai langsung melakukan rangkaian tes dan pemeriksaan lanjutan, yakni pemeriksaan radiologi.
Baca Juga: Akibat Komplikasi Virus Corona, Seorang Aktor Harus Amputasi Kaki
Dari pemeriksaan tersebut didapatkan hasil bahwa paru-paru pasien terdapat cairan kuning yang merupakan indikasi positif Covid-19.
Dengan kondisi yang semakin menurun, pasien itu dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020) pukul 00.15 WIB.(*)
#berantasstunting #hadapicorona