Find Us On Social Media :

Update Covid-19; 10 Juta Penduduk Kota Es Harbin Dilarang Keluar Rumah Oleh Pemerintah China

Festival Es Harbin 2020

GridHEALTH.id - Update Covid-19 kali ini kembali datang dari negara Komunis China. Negara pertama di dunia yang mengalami pandemi Covid-19.

Karena pandemi Covid-19 yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan virus corona, Desember 2019 Pemerintah China me-lockdown Wuhan.

Kini Wuhan sudah bebas lockdown, walau masih saja ada kasus karena Covid-19.

Sekarang tetiba saja kota Harbin yang dikenal sebagai kota es di-lockdown oleh Pemerintah China.

Baca Juga: Di Arab Saudi, Robot Dioperasikan untuk Merawat Pasien Covid-19

Untuk diketahui, Harbin ibu kota Provinsi Heilongjiang. Letaknya di tepi selatan Sungai Songhua.

Harbin merupakan kota industri yang makmur. Dia juga merupakan pusat politik, ekonomi, ilmiah, budaya, dan komunikasi di China Timur laut. 

Harbin dijuliki 'Mutiara di leher angsa' karena bentuk Heilongjiang yang menyerupai seekor angsa, atau sebagai 'Moskwa Oriental' atau 'Paris Oriental' karena arsitekturnya.

Baca Juga: Penting Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah, Kata Dokter Reisa

Baca Juga: Air Lemon dan Teh Bunuh Virus Corona Fake, Buah Jeruk Antivirus karena Mengandung Flavonoid Fakta

Harbin pun dikenal sebagai 'Kota Es' karena musim dinginnya yang panjang dan teramat dingin.

Suhu rata-rata musim panas di Harbin 21,2 °C. Sebaliknya, suhu rata-rata di musim dingin adalah −16,8 °C, dengan kemungkinan suhu jatuh hingga −38.1 °C.

Festival Internasional Salju dan Es Harbin merupakan acara tahunan di kota Harbin sejak 1995. 

Kini Harbin yang  selalu semarak dan cantik mendadak menjadi kota mati.

Baca Juga: Simak, Ini Aturan Teknis Pengendalian Transportasi Mudik yang di Terbitkan Kemenhub

 

Lebih dari 70 orang telah terinfeksi dan lebih dari 4.000 sedang diuji di Harbin setelah virus itu corona menyerang warganya.

Sehingga membuat Pemerintah China harus lockdown kota Harbin hingga pandemi berakhir.

Kini 10 juta penduduk kota Harbin dipaksa harus di rumah setiap hari entah sampai kapan.

 

Seperti dikutip dailymail.co.uk, para pejabat Pemerintah China telah melarang pertemuan dan memerintahkan masyarakat untuk memonitor secara dekat pengunjung dan kendaraan non-lokal di kota Harbin.

Baca Juga: Studi : Tidur Tengkurap Kurangi Rasa Kesakitan Pasien Covid-19

Baca Juga: Studi : Tidur Tengkurap Kurangi Rasa Kesakitan Pasien Covid-19

Pos pemeriksaan telah dipasang di bandara dan stasiun kereta api, untuk menyaring mereka yang datang dari tempat lain.

"Berita itu muncul ketika China hari ini mengumumkan bahwa hanya ada dua pasien sakit kritis yang tersisa di Wuhan, bekas pusat pandemi," tulis keterangan tersebut seperti dikutip di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

"Sebelum memasuki fasilitas umum dan kompleks perumahan, orang harus menggunakan aplikasi kesehatan yang disetujui pemerintah untuk membuktikan mereka tidak memiliki virus, suhunya diukur dan wajib memakai masker wajah," kata pemberitahuan itu.

Baca Juga: Potret Mengerikan Pemakaman Massal di Sao Paulo Brazil, Negara Dengan Angka Kematian Covid-19 Tinggi

Di sisi lain, warga harus mengikuti langkah-langkah lockdown yang diberlakukan Pemerintah China.

Pernikahan, pemakaman, pertunjukan publik, dan konferensi dilarang.(*)

 #hadapicorona

#berantasstunting

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Corona Kembali Menyerang, China Lockdown 10 Juta Penduduk Kota Harbin